Tautan-tautan Akses

Program Renang untuk Pengungsi dan  Imigran di Australia


Ilustrasi - Australia membuka program renang khusus bagi pengungsi dan imigran.
Ilustrasi - Australia membuka program renang khusus bagi pengungsi dan imigran.

Di Canberra, Australia, ada sebuah program renang yang didedikasikan khusus untuk pengungsi dan imigran. Program ini berfokus pada keamanan dalam  air dengan harapan bisa mencegah terjadinya kematian akibat tenggelam. 

Harapan para siswa yang mengikuti program renang ini sangat sederhana, yakni ingin bisa berenang. Dan ini memang tujuan para instrukturnya. Tidak lebih tidak kurang.

Bagaimana tidak, hampir semua siswa yang mengikuti program ini sama sekali tidak bisa berenang atau bahkan belum pernah berenang sama sekali. Mereka adalah para pengungsi dan imigran yang umumya berasal dari negara-negara yang dilanda konflik.

Juliet Asifiwe seorang siswa mengatakan, “Saya bersyukur bisa mengikuti program ini karena saya telah mencari kesempatan ini sejak lama, Saya menghabiskan waktu bersama anak-anak saya di air untuk berenang.”

Sayangnya, program ini lahir dari tragedi. Program ini dibuat oleh sejumlah warga Canberra sebagai penghormatan bagi teman mereka, seorang pengungsi, yang mengalami nasib tragis di Sungai Cotter.

Pada tahun 2014, Najeeb Rafee, pengungsi muda asal Afghanistan, tiba di Australia bersama keluarganya setelah melarikan diri dari Taliban.

Rafee adalah seseorang yang sangat disukai dan dianggap sangat berjasa pada komunitasnya. Lima tahun setelah kedatangannya, pada 2019, ia sempat dianugerahi Australian Capital Territory Young Person of the Year atau sederhananya, Orang Muda Canberra Tahun Ini.

Namun pada hari ia akan menginjak usia 25 tahun, pada tahun 2020, ia mengalami kecelakaan naas. Saat piknik dengan keluarga besarnya di dekat Sungai Cotter, ia mengajak saudara-saudaranya menikmati air. Seperti banyak migran ke Australia, Rafee tidak bisa berenang, tapi ia membawa pelampung dan rakit plastik. Ia terjatuh dan tenggelam.

Tak ada seorang pun sanak kerabatnya yang bisa berenang. Setelah lama mencari bantuan, tubuh Rafee akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi koma. Atas permintaan keluarga, dokter akhirnya mencabut alat penyokong hidupnya karena Rafee dinyatakan sudah tidak bisa tertolong lagi.

Sepupu Najeeb Rafee, Hom Haidaiy, mengatakan Najeeb mendedikasikan hidupnya untuk membantu dan melayani orang lain. "Ketika Anda memikirkan kembali kehidupannya di Afghanistan dan selamat dari Taliban dan pertempuran dan perang, dan kemudian tenggelam secara tragis dan meninggal di salah satu negara teraman di dunia, ini benar-benar tragedi,” jelasnya.

Teman-teman Rafee ingin terus mengenang mendiang sebagai seorang teladan yang perlu dihormati.

Claire McBride-Kelly, teman Rafee dan salah satu pendiri program renang itu, menegaskan bahwa progam ini dikhususkan untuk pengungsi dan imigran. "Canberra adalah satu-satunya kota di Australia yang belum memiliki program renang khusus untuk orang-orang dari latar belakang pengungsi dan migran. Kami melihat ada kebutuhan kritis untuk mengisi kesenjangan itu," jelasnya.

Program renang itu berfokus pada pengajaran keselamatan dasar air kepada siswa yang belum pernah berenang sebelumnya. Instruktur renang juga kerap membawa para siswa ke sungai Cotter untuk membuat mereka menyadari betapa berbahayanya air bahkan ketika ada bantuan. Kesadaran itu, harap mereka, akan mencegah kematian lebih lanjut karena tenggelam.

Seperti Najeeb Raffe, Muhammad Qayum juga seorang pengungsi dari Afghanistan. Baginya, pelajaran berenang adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

"Ini pertama kalinya saya berenang di kolam renang, Ini sangat menakjubkan dan saya sangat menikmatinya,” komentarnya.

Program renang yang baru ini masih merupakan program percontohan dan para pendirinya berharap akan mendapatkan dukungan yang cukup untuk terus membantu lebih banyak pengungsi dan migran untuk berenang tanpa rasa takut. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG