Tautan-tautan Akses

Puing-puing Pesawat Jeju Air Mulai Dibersihkan Usai Kecelakaan Fatal


A crane lifts the tail section during the salvage operation of the Jeju Air Boeing 737-800 aircraft which crashed and burst into flames at Muan International Airport, in Muan on January 3, 2025.
A crane lifts the tail section during the salvage operation of the Jeju Air Boeing 737-800 aircraft which crashed and burst into flames at Muan International Airport, in Muan on January 3, 2025.

Kementerian Transportasi mengatakan diperlukan waktu enam bulan hingga tiga tahun untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu.

Para penyelidik Korea Selatan pada Jumat (3/1) mulai mengangkat puing-puing pesawat Jeju Air yang jatuh lima hari lalu dan menewaskan 179 orang dalam bencana penerbangan terburuk di wilayahnya, menurut laporan sejumlah wartawan AFP.

Penerbangan tersebut membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand ke Korea Selatan pada Minggu (29/12) ketika pesawat tersebut mengeluarkan seruan darurat mayday dan mendarat dengan perut pesawat sebelum menabrak penghalang. Kecelakaan itu menewaskan seluruh orang di dalam pesawat kecuali dua awak kabin.

Penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut masih belum diketahui. Namun, para penyelidik menyebutkan kemungkinan adanya tabrakan dengan kawanan burung, kerusakan roda pendaratan, dan instalasi di ujung landasan pacu yang ditabrak pesawat.

Dengan menggunakan derek kuning besar, para penyelidik mulai mengangkat bagian-bagian dari puing-puing pesawat yang terbakar, menurut para wartawan AFP yang menyaksikan evakuasi di dekat lokasi kecelakaan, termasuk benda yang tampak seperti mesin.

“Hari ini, kami akan mengangkat bagian ekor pesawat,” kata Na Won-ho, kepala investigasi kepolisian provinsi Jeolla Selatan, dalam konferensi pers di Bandara Internasional Muan tempat kecelakaan itu terjadi.

“Kami perkirakan mungkin ada sisa-sisa yang ditemukan di bagian itu,” kata Na.

“Agar semua itu selesai dan mendapatkan hasil, kami harus menunggu hingga besok.”

Sejumlah pekerja mengangkat mesin pesawat Boeing 737-800 yang digunakan oleh Jeju Air, yang mengalami kecelakaan fatal saat mendarat di Bandara Internasional Muan, di Muan, Jumat, 3 Januari 2024. (Foto: Yonhap/AFP)
Sejumlah pekerja mengangkat mesin pesawat Boeing 737-800 yang digunakan oleh Jeju Air, yang mengalami kecelakaan fatal saat mendarat di Bandara Internasional Muan, di Muan, Jumat, 3 Januari 2024. (Foto: Yonhap/AFP)

Seluruh 179 korban telah diidentifikasi dan beberapa jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk memulai pemakaman.

Namun karena sifat kecelakaan tersebut, para pejabat telah memperingatkan bahwa beberapa jenazah mengalami kerusakan parah, dan penyelidik membutuhkan waktu untuk mengumpulkan sisa-sisa tubuh, sekaligus menjaga bukti-bukti di lokasi kecelakaan.

Penggerebekan berlanjut

Polisi telah berjanji untuk segera menentukan penyebab dan siapa yang tanggung jawab atas bencana tersebut, sementara petugas, tentara dan penyelidik berpakaian putih menyisir lokasi kecelakaan.

Namun Kementerian Transportasi mengatakan diperlukan waktu enam bulan hingga tiga tahun untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan itu.

Pada Kamis (2/1) dan Jumat (3/1), polisi melakukan serangkaian penggerebekan di kantor Jeju Air dan operator bandara Muan seiring dengan meningkatnya penyelidikan.

Polisi mengamankan barang bukti dari sistem panduan pendaratan atau localizer di bandara, yang berbentuk dinding beton yang menampung susunan antena serta catatan komunikasi antara menara kendali dan pilot sesaat sebelum pesawat jatuh, kantor berita Yonhap melaporkan. [ft/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG