Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) meningkatkan peringatan pada Sabtu (17/9) mengenai "bencana kedua" pasca banjir mematikan di Pakistan musim panas ini, sementara para dokter dan pekerja medis di lapangan berusaha memerangi wabah penyakit bawaan air dan lainnya.
Air banjir mulai surut di provinsi-provinsi yang paling terimbas, tapi banyak warga yang kehilangan tempat tinggal, kini tinggal di tenda-tenda dan kamp-kamp darurat menghadapi ancaman sejumlah penyakit, termasuk infeksi saluran pencernaan, demam berdarah dan malaria, yang makin meningkat.
Genangan air telah menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Dirjen WHO mengatakan dalam pernyataan Sabtu (17/9) bahwa ia "sangat prihatin" akan "gelombang penyakit dan kematian pasca bencana ini."
"Sangat sangat mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya bencana kedua di Pakistan: gelombang penyakit dan kematian setelah bencana ini, yang terkait perubahan iklim, yang telah berdampak pada sistem kesehatan penting, menyebabkan jutaan orang rentan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataan.
Banjir akibat hujan sangat lebat yang turun sejak pertengahan Juni telah menewaskan 1.545 orang di seluruh Pakistan, membanjiri lahan yang luas dan berdampak pada 33 juta orang. Sebanyak 552 anak juga tewas dalam peristiwa itu. [vm/ft]
Forum