Korea Utara pada Jumat (2/2) melakukan lagi tindakan provokatif dalam uji coba senjata dengan menembakkan rudal-rudal jelajah ke laut. Sementara itu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta militernya agar meningkatkan persiapan perang sewaktu ia mengunjungi sebuah galangan kapal.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan militer AS dan Korea Selatan sedang menganalisis peluncuran oleh Korea Utara ke perairan baratnya. Disebutkan juga bahwa militer Korea Selatan mendeteksi banyak rudal tetapi tidak dengan segera memberikan rincian jumlah atau penilaian mengenai karakteristik peluncurannya.
Peluncuran tersebut, uji coba rudal jelajah keempat Korea Utara pada 2024, berlangsung beberapa jam setelah media pemerintah melaporkan bahwa Kim menegaskan kembali fokusnya untuk memperkuat angkatan lautnya sewaktu ia meninjau proyek angkatan laut yang tidak disebut rinciannya di galangan kapal di Nampho, di pesisir barat negara itu.
Kim dalam beberapa bulan ini telah menekankan upayanya untuk membangun angkatan laut berkekuatan nuklir untuk melawan apa yang ia sebut sebagai ancaman eksternal yang kian besar dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara itu telah meningkatkan kerja sama militer mereka untuk mengatasi program rudal dan senjata nuklir Korea Utara.
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA tidak merinci kapan Kim mengunjungi Nampho. KCNA mengutip Kim yang mengatakan bahwa penguatan angkatan lautnya “merupakan isu paling penting dalam membela kedaulatan maritim negara dan meningkatkan persiapan perang.”
KCNA tidak merinci jenis kapal yang sedang dibangun di Nampho, tetapi mengatakan kapal-kapal itu terkait dengan rencana pembangunan lima tahun militer yang ditetapkan dalam kongres partai berkuasa pada awal 2021. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengungkapkan daftar keinginan yang luas mengenai aset militer canggih, yang mencakup kapal selam bertenaga nuklir dan rudal-rudal berhulu ledak nuklir yang dapat diluncurkan dari bawah permukaan air.
Selama inspeksinya, Kim mendapat pengarahan mengenai kemajuan proyek angkatan lautnya serta tantangan teknologi yang tersisa dan memerintahkan para pekerja untuk merampungkan upaya itu ‘tanpa syarat’ dalam kerangka waktu rencana yang berlangsung hingga 2025, kata KCNA.
Kim Inae, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, mengatakan ini pertama kalinya kementerian tersebut mengetahui media pemerintah melaporkan Kim Jong Un melakukan inspeksi militer di Nampho. Ini bisa berarti perluasan proyek-proyek angkatan laut dari galangan kapal Sinpo di bagian timur , yang merupakan pangkalan pembangunan kapal selam Korea Utara. Kim tidak memberi jawaban spesifik ketika ditanya apakah Seoul yakin Korea Utara menggunakan Nampho untuk upayanya membangun kapal selam bertenaga nuklir. [uh/lt]
Forum