Serangan udara menghantam pinggiran selatan Beirut, yang merupakan benteng pertahanan militan Hizbullah, tak lama setelah peringatan evakuasi yang dikeluarkan oleh Israel pada Jumat (22/11) pagi, menurut media resmi Lebanon dan rekaman video AFPTV..
Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah mengatakan “pesawat tempur musuh” telah melakukan dua serangan di Beirut selatan, dan “asap tebal terlihat membubung dari sekitar Universitas Lebanon” di lingkungan Hadath.
Tayangan langsung AFPTV menunjukkan kepulan asap di kawasan itu setelah militer Israel menyerukan evakuasi di tiga lokasi, dan memperingatkan di media sosial akan adanya serangan dalam waktu dekat.
Militer Israel kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “jet tempurnya telah menyelesaikan babak baru serangan” di pinggiran selatan Beirut.
Penggerebekan terbaru itu menyusul serangan gencar Israel di Beirut selatan dan daerah lain di selatan serta timur Lebanon, di mana Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hizbullah yang didukung Iran.
Lebih dari 11 bulan baku tembak lintas batas antara Israel dan Hizbullah terkait konflik Gaza meningkat menjadi perang habis-habisan pada September. Israel melakukan pengeboman besar-besaran, terutama menargetkan benteng Hizbullah, dan mengirimkan pasukan darat ke Lebanon selatan.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 52 orang tewas pada Kamis (21/11) akibat serangan Israel, termasuk sekitar 40 orang yang tewas di timur Lebanon.
Pada Jumat, tentara Israel juga mengeluarkan peringatan evakuasi di beberapa bagian kota pesisir Tirus dan kamp pengungsi Palestina Burj al-Shemali di dekatnya.
Laju serangan di Lebanon meningkat sejak utusan AS Amos Hochstein mengakhiri kunjungannya ke Beirut pada hari Rabu, berusaha menjadi perantara untuk mengakhiri perang Israel-Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada Kamis bahwa setidaknya 3.583 orang telah tewas dalam kekerasan sejak Oktober 2023. Sebagian besar kematian terjadi sejak September tahun ini. [ft/rs]
Forum