Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Rabu (1/5) menyatakan tekadnya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mencakup pembebasan orang-orang yang disandera Hamas di Gaza. Ia juga mengatakan bahwa satu-satunya alasan tujuan itu tidak akan tercapai “adalah karena Hamas.”
”Ada proposal tersedia, dan sebagaimana yang telah kami katakan, tidak ada penundaan, tidak ada alasan, waktunya adalah sekarang,” kata Blinken sewaktu ia bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, di Tel Aviv.
Blinken mengatakan pertemuan itu juga akan mencakup pembahasan mengenai bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
“Pada saat yang sama, bahkan ketika kami sedang bekerja dengan tekad tiada henti untuk mencapai gencatan senjata yang akan membawa pulang para sandera, kami juga harus fokus pada orang-orang di Gaza yang menderita akibat baku tembak yang disebabkan oleh Hamas.”
Blinken telah berulang kali meminta Hamas agar menerima proposal gencatan senjata dalam lawatannya ke kawasan, yang mencakup kunjungan sebelumnya ke Arab Saudi dan Yordania.
Herzog mengatakan pembebasan sandera oleh Hamas “adalah dan harus menjadi prioritas utama masyarakat internasional.”
Hamas diduga masih menyandera sekitar 100 orang, serta menahan jasad sekitar 30 lainnya. Dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, Hamas menyandera sekitar 250 orang dan menewaskan 1.200 orang.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 34.500 orang, sekitar dua per tiganya adalah perempuan dan anak-anak, kata kementerian kesehatan di Gaza.
Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safani dan Raja Abdullah II pada hari Selasa, sebelum ia bertemu dengan Sigrid Kaag, koordinator senior PBB urusan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza.
Blinken berterima kasih kepada Abdullah atas kepemimpinan Yordania dalam memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk pengiriman bantuan bersama melalui udara. Sejauh ini telah lebih dari 1.000 ton bantuan kemanusian dikirimkan untuk orang-orang Palestina di Gaza melalui operasi bersama oleh kedua negara tersebut.
Kedua pemimpin membahas upaya-upaya bersama untuk mempercepat pengiriman bantuan tambahan yang sangat diperlukan ke Gaza dari Yordania melalui jalur darat. Blinken juga memuji komitmen Raja Abdullah bagi modernisasi ekonomi dan reformasi sektor publik yang penting.
Setelah itu, Blinken bertemu dengan orang-orang Palestina dari Gaza di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB sebelum bertemu dengan Kaag. Blinken memberitahu Kaag bahwa ia sangat ingin mendengar langsung informasi darinya, dan menambahkan, “Seluruh tim melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk memastikan orang-orang di Gaza mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka perlukan.” [uh/ns]
Forum