Presiden AS, Joe Biden, Rabu (8/5) secara terbuka bertekad untuk pertama kalinya akan berhenti memberi Israel senjata, jika pasukan Israel melakukan invasi skala penuh terhadap Rafah, kota yang dipenuhi pengungsi yang melarikan diri dari perang di tempat-tempat lain di Gaza.
Dalam wawancara dengan CNN, Biden mengatakan, “Saya sudah menjelaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah … saya tidak akan memasok senjata…”
Ia mengakui dalam wawancara itu bahwa bom-bom Amerika yang diberikan kepada Israel telah membunuh warga sipil dalam ofensif selama tujuh bulan ini di Gaza. Ofensif ini berlangsung sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pernyataan itu merupakan komentar terbuka paling keras yang dikemukakan Biden selama ini, dan menggarisbawahi keretakan yang kian besar antara AS dan sekutu terdekatnya di Timur Tengah.
Wawancara itu ditayangkan beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengukuhkan kepada Senat bahwa AS telah menghentikan untuk sementara waktu pengiriman ribuan bom berat, dan bahwa Biden telah mengambil keputusan untuk menahan senjata itu terkait kekhawatirannya mengenai Rafah.
Ini menandai penundaan pertama sejak pemerintah AS menjanjikan dukungan “sangat kuat” untuk Israel.
“Anda harus melindungi warga sipil di medan tempur, kalau tidak, Anda akan ciptakan lebih banyak lagi teroris pada masa depan,” ujar Biden.
AS sejauh ini adalah pemasok senjata terbesar untuk Israel. Kongres AS bulan lalu menyetujui pendanaan ekstra $26 miliar untuk negara tersebut.
Biden mengatakan AS akan terus memberikan senjata defensif, termasuk untuk sistem antirudal Israel, Iron Dome. Tetapi, seraya merujuk pada korban warga sipil, ia menambahkan, “itu keliru … Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri.”
Biden berada di bawah tekanan yang kian besar di dalam negeri terkait dukungan Amerika untuk Israel, pada waktu ia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun ini.
Belum ada komentar langsung dari Israel mengenai pernyataan Biden. Namun, pihak berwenang Israel telah menegaskan bahwa Rafah harus diserang, dengan mengatakan bahwa ribuan anggota Hamas berada di sana.
Pasukan Israel terus melakukan serangan udara dan tank di Gaza Selatan, setelah bergerak melalui penyeberangan perbatasan dengan Mesir di Rafah pada hari Selasa, yang memutuskan jalur pengiriman bantuan penting. [uh/lt]
Forum