Tautan-tautan Akses

Korea Utara Gagal Luncurkan Satelit Mata-mata 


Sejumlah warga tampak duduk di dekat layar televisi di sebuah stasiun kereta di Seoul yang menampilkan berita gagalnya peluncuran satelit Korea Utara pada 28 Mei 2024. (Foto: AFP/Anthony Wallace)
Sejumlah warga tampak duduk di dekat layar televisi di sebuah stasiun kereta di Seoul yang menampilkan berita gagalnya peluncuran satelit Korea Utara pada 28 Mei 2024. (Foto: AFP/Anthony Wallace)

Upaya terbaru Korea Utara untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit, berakhir dengan ledakan di udara. Negara tersebut mengumumkan hal itu pada Senin (27/5) sore, beberapa jam setelah pernyataan mereka terkait rencana peluncuran satelit itu dikritik oleh Korea Selatan dan Jepang.

Menempatkan satelit mata-mata ke orbit telah menjadi prioritas utama rezim Kong Jong Un sejak lama. Mereka telah mengklaim sukses melakukannya pada November lalu, setelah dua kali mengalami kegagalannya dalam upayanya pada tahun lalu.

Korea Selatan mengklaim pemerintahan Kim Jong Un menerima bantuan teknis dari Rusia untuk peluncuran itu, sebagai balasan pengiriman kontainer-kontainer senjata ke Moskow, yang digunakan dalam perang di Ukraina.

Namun, upaya mereka pada hari Senin untuk meluncurkan satelit pengintaian “Malligyong-1-1” berakhir dengan kegagalan, setelah satelit itu “meledak di udara dalam penerbangan tahap pertama dan gagal untuk meluncur,” ungkap Badan Teknologi Luar Angkasa Nasional Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

Sebuah “tinjauan ahli menyimpulkan bahwa penyebab dari kecelakaan tersebut adalah keandalan operasional dari cairan oksigen dan oli mesin yang baru dikembangkan.” Hal tersebut ditambahkan dalam pernyataan yang disampaikan oleh agensi berita resmi Korean Central News Agency (KCNA).

Stasiun televisi Jepang, NHK, menayangkan gambar terkait apa yang nampak sebagai proyektil yang terbakar di langit malam. Proyektil tersebut kemudian meledak menjadi bola api. NHK mengatakan gambar itu direkam dari wilayah China bagian timur laut pada saat yang sama ketika upaya peluncuran dilakukan.

Korea Utara telah memperingatkan Jepang pada Senin pagi, bahwa mereka berencana untuk menempatkan satelit lain ke orbit. Langkah tersebut memicu kritik baik dari Korea Selatan maupun Jepang, yang mendesak Kim Jong Un untuk membatalkannya.

Militer Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi peluncuran itu tetapi satelit tersebut “diduga meledak di angkasa.”

“Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat tengah menganalisis hal itu lebih detil dalam kerja sama yang erat,” kata Kepala Staf Gabungan.

Korea Utara yang memiliki senjata nuklir telah dilarang untuk melakukan uji coba penggunaan teknologi balistik melalui berbagai resolusi PBB. Para analis mengatakan, terdapat tumpang tindih teknologi yang signifikan antara kemampuan peluncuran luar angkasa dan pengembangan rudal balistik.

Peluncuran tersebut “adalah sebuah tindakan provokatif yang jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik,” kata militer Korea Selatan.

Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) menyebut peluncuran sebagai sebuah “pelanggaran yang keterlaluan terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang diputuskan secara bulat,” dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu “berisiko mendestabilisasi situasi keamanan di kawasan dan wilayah sekitarnya.”

Jepang segera mengeluarkan peringatan bagi warga di prefektur Okinawa selatan untuk berlindung di tempat perlindungan, tetapi kemudian menarik peringatan tersebut beberapa menit kemudian. [ns/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG