Warga Venezuela turun ke jalan pada Senin (29/7) untuk memprotes kemenangan Nicolas Maduro dalam pemilihan presiden negara itu.
Di lingkungan Petare, di ibu kota Caracas, massa berkumpul, sebagian membawa bendera Venezuela dan memukul-mukul panci dan wajan untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap hasil yang diumumkan.
Maduro secara resmi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden yang disengketakan di negaranya pada hari Senin, sehari setelah oposisi politik dan petahana yang sudah lama berkuasa itu sama-sama mengklaim kemenangan dalam pemilu tersebut.
Dewan Pemilihan Nasional, yang setia kepada partai berkuasa pimpinan Maduro, mengumumkan kemenangannya, memberinya masa jabatan enam tahun ketiga sebagai pemimpin negara yang berusaha pulih dari keterpurukan dan penduduk yang sangat menginginkan perubahan.
Menteri pertahanan, menteri komunikasi, menteri teknologi, dan ketua Majelis Nasional termasuk di antara mereka yang hadir dan menyambut pengumuman itu dengan tepuk tangan.
Sejauh ini belum ada komentar langsung dari pihak oposisi, yang telah berjanji untuk membela suara yang telah diperolehnya.
Para pemimpin oposisi berencana untuk mengadakan konferensi pers kemudian pada hari Senin waktu setempat.
Para pejabat menunda pengumuman hasil penghitungan suara terperinci dari pemilihan hari Minggu itu setelah mengumumkan Maduro sebagai pemenang dengan 51 persen suara, dibandingkan dengan 44 persen suara untuk pensiunan diplomat Edmundo Gonzalez.
Klaim yang saling bertentangan tersebut memicu kebuntuan yang berisiko tinggi. [lt/ns]
Forum