Serikat buruh menikmati dukungan publik yang meningkat dan serangkaian kemenangan di industri lain, juga dukungan dari pemerintah Amerika Serikat yang bersikap pro pekerja.
Posisi perundingan pekerja pelabuhan ini semakin diperkuat karena berdampak pada rantai pasokan barang-barang pasca badai Helene dan mendekatnya belanja musim liburan.
Serikat pekerja juga mengacu pada keuntungan perusahaan pengapalan yang memecahkan rekor, yang terjadi akibat kekurangan barang pasca pandemi, serta kontrak yang lebih menguntungkan yang dicapai pekerja pelabuhan di Amerika barat tahun lalu. Sementara itu beban kerja pekerja pelabuhan telah bertambah sementara efek inflasi telah menguras daya beli gaji mereka.
Harry Katz adalah profesor yang meneliti hubungan Serikat Pekerja dan Majikan di Cornell University. “Saya rasa serikat ini memiliki kekuatan tawar menawar yang besar, karena mereka adalah pekerja yang esensial dan tidak bisa digantikan, selain itu bisnis pelabuhan sangat semarak.”
Pemogokan pekerja pelabuhan bisa mengacaukan mata rantai pasokan, menyebabkan kekurangan barang dan harga naik kalau berlangsung selama lebih dari beberapa minggu.
Pada Selasa (1/10), para pekerja ini mulai turun ke jalan dan membawa poster-poster yang menuntut gaji lebih besar serta larangan terhadap otomatisasi yang bisa mengorbankan pekerjaan mereka. Pemogokan ini berlangsung hanya beberapa minggu sebelum pemilihan presiden dan bisa mejadi faktor penting kalau kekurangan barang ini berdampak pada banyak pemilih. Tekanan akan semakin besar untuk pemerintahan Biden agar mengusahakan sebuah penghentian pemogokan sementara. [jm/ns]
Forum