Militer Israel pada hari Senin (7/10) mengatakan pihaknya telah melancarkan beberapa serangan udara yang menarget kelompok militan Hamas di pusat Jalur Gaza, satu tahun setelah serangan Hamas ke selatan Israel yang memicu perang, termasuk pertempuran di Lebanon, serta keprihatinan atas meluasnya konflik di kawasan itu.
Militer Israel juga mengatakan telah menghantam beberapa sasaran yang digunakan kelompok militan Hizbullah di Lebanon, termasuk serangan ke Beirut, sebagian selatan Lebanon dan Lembah Bekaa.
Beberapa roket Hizbullah juga menghantam Kota Haifa di utara Israel, di mana media Israel melaporkan sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Menjelang peringatan satu tahun serangan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukan Israel di bagian utara negara itu.
“Satu tahun lalu kita mendapat pukulan hebat,” kata Netanyahu, berdasarkan pernyataan yang dirilis kantornya. “Selama 12 bulan sejak pukulan itu, kita telah mengubah realitas secara keseluruhan. Seluruh dunia tercengang dengan pukulan yang kita arahkan terhadap musuh-musuh kita. Saya salut dan ingin mengatakan: Kalian adalah generasi kemenangan.”
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden akan memperingati serangan itu pada Senin, termasuk dengan upacara menyalakan lilin.
Perang di Gaza diawali dengan serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke bagian selatan Israel, yang menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menyandera sekitar 250 orang lainnya, yang sebagian besar telah dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata pertama bulan November.
Serangkaian serangan pembalasan Israel lewat darat dan udara ke Jalur Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina dan melukai 97.000 lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, tidak membedakan identitas korban; tetapi militer Israel bersikeras bahwa korban tewas itu mencakup ribuan pejuang Hamas.
Hamas dan Hizbullah sama-sama telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan lainnya. [em/rs]
Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters
Forum