Badan PBB Urusan Anak-Anak UNICEF hari Sabtu (3/6) mengatakan dugaan wabah kolera menyebar dengan cepat di Yaman dimana diperkirakan ada 3.000 – 5.000 kasus baru setiap hari.
Dalam wawancara dengan Associted Press, Direktur UNICEF Untuk Kawasan Timur Tengah Geert Cappelaere mengatakan bulan lalu ada 70 ribu kasus kolera yang telah dilaporkan, yang terjadi di 19 dari 22 wilayah di Yaman. Cappelaere khawatir kasus kolera ini akan bertambah menjadi dua kali lipat setiap dua minggu, dari 130 ribu menjadi 300 ribu kasus, kecuali jika ada lebih banyak bantuan yang dikirimkan. Cappelaere mengatakan wabah itu mungkin ‘’menyebar ke luar Yaman’’ dan bakal menimbulkan dampak pada negara-negara di sekitar Yaman, negara yang sudah dikoyak perang selama tiga tahun ini. ‘’Ini hari yang menyedihkan, tetapi kami berharap wabah kolera akan menjadi titik balik perhatian pada Yaman,’’ ujar Cappelaere. Ditambahkannya ‘’kolera tidak akan berhenti di perbatasan saja.’’
Pertempuran di Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, membuat lebih dari tiga juta lainnya mengungsi, dan menghancurkan sektor kesehatan dan perekonomian negara itu. Cappelaere mengatakan banyak warga tidak mampu untuk sekedar datang ke klinik-klinik gratis.
Cappelaere yang baru saja kembali dari ibukota Sana’a mengatakan wabah itu merupakan horor terbaru yang dihadapi anak-anak di Yaman, selain kelaparan, rekrutmen milisi anak-anak dan meningkatnya perkawinan anak. “Yaman adalah salah satu tempat terburuk di dunia bagi anak-anak,” ujar Cappelaere. [em]