Tokoh masyarakat yang popular itu adalah pengecam keras pemerintah dan pendiri Partai Demokrasi Akar Rumput.
Pembunuhannya telah meningkatkan kemarahan umum terhadap pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen, massa pemrotes di tempat kejadian yakin ini hanyalah tindak terbaru gelombang intimidasi pemerintah terhadap politisi oposisi dan organisasi masyarakat madani menjelang pemilu tahun depan.
Seorang saksi mata, yang meminta kepada wartawan agar jati dirinya dirahasiakan, mengatakan dua pria memasuki warung ketika Ley minum kopi dan menembaknya pada kepalanya berkali-kali dari jarak dekat.
Juru bicara Kepolisian Nasional Kirt Chantarith mengatakan seorang tersangka telah ditangkap yang memberitahu mereka ia menembak Ley karena hutangnya. Ia tidak memberi nama tersangka.
“Ia ditembak kira-kira pukul 9 pagi. Kami menangkap seorang dari tersangka sebelum pukul 10 pagi. Kami mendapatinya dengan sepucuk senjata api,” katanya.
Jenazah Ley tetap berlumuran darah di warung kopi SPBU Caltex selama berjam-jam karena pemrotes tidak mengizinkan polisi mengangkat jenazah tersebut. Polisi di tempat kejadian menghalangi salah seorang anggota keluarga Ley, seorang bibinya, melihat jenazah sementara kemarahan memuncak.
Akhirnya polisi mengalah dan ratusan, kemungkinan ribuan orang berpawai di jalan-jalan dengan jenazahnya dalam mobil yang penuh dan dikelilingi oleh keluarga, menuju pagoda Wat Chak untuk memulai upacara berkabung dan pemakaman. [gp]