Limun adalah minuman yang sangat cocok menemani hari-hari di musim panas. Ayaan dan Mikaeel yang berusia enam tahun mengandalkan jualan es limun tersebut untuk menggalang dana.
Kedua anak laki-laki itu menjual minuman itu di depan rumah mereka di London Timur untuk membantu anak-anak yang tinggal di Yaman.
Negara yang sedang dalam krisis itu dilanda perang saudara dan menyebabkan 80 persen populasinya -termasuk 12 juta anak-anak- membutuhkan bantuan kemanusiaan, menurut Dana Anak-Anak PBB, UNICEF.
“Mereka tidak punya makanan, mereka harus minum air kotor, lengan mereka sangat kurus dan itu membuat saya sangat sedih," kata Ayaan.
Kedua anak laki-laki itu meluncurkan kampanye 'Limun untuk Bantuan Yaman' dengan target awal penggalangan dana 525 dolar AS.
“Jika kios limun atau sejenisnya ada lebih banyak, warga Yaman dapat memiliki rumah dan barang-barang seperti kita," tambah Mikaeel.
Hanya dalam enam minggu target mereka terlampaui dengan total hampir 53.000 dolar AS yang terkumpul.
Kedua anak-anak lelaki itu merahasiakan resep mereka dalam menghasilkan uang tersebut. Keduanya tidak memiliki hubungan apa pun dengan Yaman - proyek itu terinspirasi oleh apa yang diajarkan oleh orang tua mereka.
“Bagi kami sebagai orang tua, hal itu tidak bisa diterima. Kami ingin mengajari anak-anak bahwa inilah dunia yang akan mereka masuki. Jika mereka hendak membuat perubahan maka itu terserah pada mereka untuk melakukannya," kata Shakil Moosa, ayah Ayaan.
Sementara itu ibu Ayaan, Adeela Moosa mengungkapkan rasa bangga terhadap anak-anak yang benar-benar ingin membuat perubahan.
Karena para pengusaha amal itu telah menikmati kesuksesan, mereka sekarang berharap dapat mengumpulkan 100 ribu poundsterling atau 131.000 dolar AS melalui penjualan es limun tersebut. [mg/uh]