“Di negara bagian di mana ia memimpin, Tim Walz telah menjadi contoh seorang kepala eksekutif; dan dengan pengalamannya selama ini, saya ingin mengatakan pada Anda semua bahwa Tim Walz siap menjadi pendamping saya sejak hari pertama,” ujar Kamala Harris.
Dengan keyakinan yang tinggi atas keputusannya, Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Selasa (6/8) memperkenalkan Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai mitranya dalam suatu rapat umum di Pennsylvania.
Calon Presiden Partai Republik Donald Trump juga menyampaikan pujian serupa kepada pendampingnya, Senator JD Vance dari negara bagian Ohio.
Tetapi mantan presiden itu baru-baru ini mengecilkan arti penting memilih seorang wakil presiden.
“Saya kira sudah didokumentasikan dengan baik sekali dalam sejarah bahwa dalam pemilu, pemilihan wakil presiden tidak memberi dampak apapun. Benar-benar tidak ada dampak apapun. Yang terpenting adalah pemilihan presiden,” kata Trump.
Sejumlah ilmuwan menilai karena wakil presiden bekerja di bawah bayang-bayang presiden, maka perannya seringkali disalahpahami, bahkan tidak dihargai.
Meskipun demikian saat ini wakil presiden memiliki peran penting dalam susunan suksesi, yaitu sebagai orang pertama yang menggantikan presiden jika berhalangan; dan tokoh kunci untuk memajukan agenda politik partai mereka.
Pakar politik Joel Goldstein mengatakan, “Peran mereka benar-benar sebagai bawahan, untuk membantu mempromosikan dan mengupayakan kebijakan presiden dan memperluas kemampuan presiden untuk berfungsi sebagai pemimpin nasional dan internasional."
Dalam skala tertentu, pemilihan cawapres dapat mendorong kampanye presiden.
Kembali Joel Goldstein. “Al Gore, yang dipilih Bill Clinton tahun 1992, adalah pilihan yang sangat baik. Kombinasi dua generasi baby boomer yang sentris dari bagian selatan Amerika ini benar-benar mengirimkan pesan perubahan generasi."
Sebuah “pilihan yang buruk” adalah ketika Senator John McCain memilih Gubernur Sarah Palin sebagai pendampingnya dalam pilpres tahun 2008.
“Sarah Palin benar-benar menjadi tokoh yang menjadi olok-olok, menjadi parodi selama masa kampanye. Saya kira hal ini akhirnya merugikan McCain. Meskipun begitu Sarah Palin bukan penyebab kekalahan McCain.”
Dalam siklus pemilu kali ini, kualifikasi dan pencapaian Tim Walz selama ini, serta fokus perhatiannya pada ekonomi pro-keluarga menjadi hal yang diperjuangkan Kamala Harris dalam kampanyenya.
Pakar sosiologi politik di University of Chicago Elisabeth Clemens mengatakan, “Sebuah versi pro-keluarga yang bukan tentang kontrol reproduksi tetapi tentang dukungan ekonomi keluarga, baik itu pendidikan, perawatan kesehatan, perumahan, pengembangan lapangan kerja."
Sementara Peter Loge, Direktur School of Media and Public Affairs di George Washington University mengatakan JD Vance akan membantu memajukan narasi Partai Republik.
"Narasi yang mereka sampaikan adalah, dulu ada Amerika di mana jika Anda bekerja keras dan bermain sesuai aturan, maka keluarga pekerja keras kelas menengah bisa sukses. (Tapi) Amerika sekarang sudah tidak ada lagi, dan mereka mengatakan jika Anda memilih mereka, Amerika seperti yang mereka kenal itu akan kembali," ujarnya.
Meskipun calon wakil presiden jarang membuat perbedaan besar dalam pemilu, para analis mengatakan para pemilih Amerika akan memperhatikan dengan seksama seberapa baik calon wakil presiden yang ada saat ini ketika mendengarkan dan menyalurkan keprihatinan para pemilih. [em/jm]
Forum