Panglima tertinggi NATO di Afghanistan menarik semua penasihat koalisi keluar dari kantor-kantor pemerintah Afghanistan, setelah dua pejabat Amerika tewas di daerah yang seharusnya aman, hari Sabtu.
Jurubicara NATO mengatakan, pejabat-pejabat Amerika itu tewas di sebuah pusat komando yang aman di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan di Kabul, dan laporan resmi mengatakan seorang anggota petugas keamanan Afghanistan menembak kedua warga Amerika itu.
Taliban Afghanistan menyatakan bertanggung jawab atas penembakan itu, dan mengatakan serangan itu merupakan tindak balasan atas pembakaran al Qur’an oleh anggota pasukan NATO , insiden seminggu lalu yang mengobarkan kemarahan di seluruh negara itu dan menimbulkan kerusuhan di mana puluhan orang tewas.
Jenderal John Allen dari Amerika , Panglima pasukan Koalisi di Afghanistan, memerintahkan para anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO segera meninggalkan kementerian-kementerian pemerintah Afghanistan “demi melindungi pasukan”.
Banyak perwira NATO telah bekerja sebagai penasihat di Afghanistan, sebagai bagian dari rencana koalisi untuk secara bertahap menyerahkan pengendalian keamanan kepada negara itu.
Laporan-laporan di Kabul mengatakan, korban-korban penembakan itu adalah seorang Kolonel dan seorang Mayor, tetapi belum ada informasi resmi mengenai identitas mereka.
Jurubicara NATO , Brigadir Jenderal Carsten Jacobson mengatakan, seorang yang bersenjata melepaskan tembakan ke arah warga Amerika tersebut di Pusat Komando itu.
Belum diketahui nasib penembak itu, atau apakah ada orang lain yang terlibat dalam penembakan itu.
