Sebuah ledakam bom mengoyak bagian internasional bandara tersibuk di Moskow, Domodedovo, menewaskan 31 orang dan melukai sekitar 130 orang lainnya, menurut Departemen Kesehatan Rusia.
Kantor berita RIA melaporkan bahwa ledakan mungkin berasal dari seorang pembom bunuh diri. RIA memperkirakan bom yang meledak terbuat dari tujuh kilogram bahan peledak TNT.
Senin sore waktu setempat, asap terlihat di bagian pengambilan bagasi, membuat penumpang panik dan berlarian keluar dari pintu darurat bandara. Saksi mata melaporkan bahwa mereka yang terluka telah dievakuasi menggunakan troli bagasi.
Ini merupakan ledakan terburuk di ibukota Rusia sejak ledakan kembar di kereta bawah tanah Maret tahun lalu menewaskan 40 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya. Kedua bom tersebut diledakkan oleh dua perempuan dari Dagestan, daerah di Rusia selatan yang dikoyak oleh kekerasan oleh kelompok Islam garis keras.
Domodedovo adalah bandara paling modern di Moskow, namun tidak ketat dari segi keamanan. Di tahun 2004, dua pembom bunuh diri berhasil naik pesawat dari Domodedovo dengan membeli tiket secara ilegal dari pegawai bandara. Kedua pembom yang naik pesawat terpisah, lalu meledakkan diri sendiri di tengah penerbangan, menewaskan 90 orang di kedua penerbangan.
Rusia menghadapi pemberontakan di wilayah Kaukasus Utara. Di Dagesta, tetangganya Chechnya dan Inghustia, hampir setiap hari terjadi serangan bersenjata terhadap pegawai pemerintah dan aparat keamanan.