Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas Suriah, Senin (5/2), di tengah laporan baru mengenai kemungkinan penggunaan senjata kimia di negara tersebut.
"Kami memiliki laporan bahwa rezim Bashar al Assad telah menggunakan gas klorin terhadap rakyatnya beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kemarin," kata Duta Besar AS di PBB, Nikki Haley, kepada anggota dewan. "Ada bukti nyata dari puluhan korban."
Kelompok medis dan responden pertama di Suriah melaporkan beberapa warga sipil memiliki tanda-tanda yang konsisten dengan keracunan gas klorin, termasuk gangguan pernapasan dan bau klorin pada pakaian mereka, setelah serangan kimia yang dilaporkan terjadi di Kota Saraqeb, Provinsi Idlib, Minggu (4/2) malam. Tidak ada korban jiwa dilaporkan.
Radi Saad dari kelompok pertahanan sipil, White Helmets, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bahan kimia tersebut dijatuhkan dari helikopter dalam dua barel.
Idlib yang dikuasai pemberontak adalah satu dari empat zona yang disebut zona bebas konflik . Namun pertempuran telah berlangsung sengit sejak Desember, karena tentara Suriah, yang didukung oleh jet tempur Rusia dan milisi yang didukung Iran, telah melancarkan serangan untuk merebut kembali sebuah kubu pemberontak.
Pada Sabtu (3/2), pemberontak di sana menembak jatuh jet tempur Rusia, menewaskan pilotnya. [as/al]