Amerika Serikat dan China dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan dagang, Rabu (15/1), untuk menyelesaikan sejumlah isu yang menimbulkan pertikaian ekonomi antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu dalam 18 bulan terakhir.
Presiden AS Donald Trump akan menjadi tuan rumah acara penandatangan itu di Gedung Putih yang dihadiri Wakil PM China Liu He.
Pertengahan Desember lalu, kedua pihak menyepakati apa yang mereka sebut kesepakatan tahap 1. Kesepakatan itu menuntut China untuk meningkatkan pembelian barang-barang Amerika, menghentikan praktik memaksa perusahaan asing mentransfer teknologi, dan tidak memanipulasi mata uangnya untuk membuat produk ekspornya lebih murah.
Amerika Serikat sebelumnya telah mencabut tudingan bahwa China adalah manipulator mata uang.
Berdasarkan kesepakatan perdagangan itu, AS membatalkan rencana untuk memberlakukan tarif baru pada produk-produk China bernilai miliaran dolar, dan memangkas tarif hingga setengahnya pada produk-produk China lainya yang bernilai AS$110 miliar.
Tarif AS masih tetap berlaku pada barang-barang impor dari China bernilai AS$360 miliar.
Kesepakatan itu tidak menyinggung subsidi China terhadap perusahaan-perusahaan milik negara, sebuah isu yang kemungkinan akan dibahas pada pembicaraan dagang tahap berikutnya.[ab/uh]