Amerika Serikat dan Inggris pada hari Kamis (7/9) menjatuhkan sanksi kepada 11 orang yang terlibat dalam kelompok peretas kejahatan siber Trickbot yang bermarkas di Rusia, yang dituduh menarget infrastruktur dan bisnis penting milik pemerintah, serta rumah sakit, selama pandemi COVID-19.
Pernyataan Departemen Keuangan AS mengatakan, orang-orang yang masuk daftar hitam itu mencakup “aktor-aktor kunci yang terlibat dalam manajemen dan pengadaan” Trickbot, yang disebut memiliki hubungan dengan badan intelijen Rusia.
Wakil Menteri Keuangan AS Brian Nelson mengatakan dalam pernyataan, “Amerika Serikat tegas dalam upaya kami memerangi ransomware dan merespons gangguan pada infrastruktur penting kami.”
Ransomware adalah permintaan uang tebusan untuk memulihkan layanan komputer yang dibekukan oleh penjahat siber.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan, sanksi-sanksi itu merupakan upaya untuk mengganggu model bisnis Trickbot dan mengungkap identitas pejabat yang terlibat.
“Kami tahu siapa mereka dana pa yang mereka lakukan,” ujarnya dalam pernyataan tersebut.
Pejabat Inggris mengatakan bahwa kelompok Trickbot telah berhasil memeras $180 juta dari orang-orang di seluruh dunia untuk memulihkan layanan komputer mereka.
Sehubungan dengan sanksi-sanksi yang memblokir aset pejabat Trickbot di AS dan Inggris itu, Departemen Kehakiman AS mengajukan dakwaan terhadap sembilan orang dalam grup tersebut.
Pemerintah AS mengatakan, dalam salah satu kesempatan, Trickbot menggunakan ransomware untuk memeras tiga fasilitas kesehatan di negara
bagian Minnesota, “mengganggu jaringan komputer dan telepon mereka, dan menyebabkan pengalihan layanan ambulans.”
AS mengatakan, pegawai Trickbot “secara terbuka menyombongkan diri atas betapa mudahnya menarget fasilitas kesehatan dan betapa cepatnya uang tebusan itu diberikan kepada kelompok tersebut.” [rd/jm]
Forum