Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Jumat (7/6) bahwa pasukan Amerika menghancurkan empat pesawat nirawak atau drone dan dua rudal balistik anti-kapal di wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Houthi telah menyasar kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023 dalam serangan yang menurut mereka dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Serangan-serangan tersebut menimbulkan ancaman keamanan yang signifikan terhadap jalur pelayaran internasional utama. Sejak Januari, Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan yang bertujuan untuk melemahkan kemampuan Houthi dalam menarget pelayaran.
“Pasukan Komando Pusat AS (USCENTCOM) berhasil menghancurkan empat UAS dan dua ASBM di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi,” kata komando militer tersebut dalam kiriman teks di media sosial menggunakan singkatan dari sistem pesawat tak berawak (unmanned aircraft system/UAS) dan rudal balistik antikapal (Anti-ship ballistic missile/ASBM)
“Pasukan USCENTCOM juga berhasil menghancurkan satu UAS yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Selat Bab al-Mandab,” kata CENTCOM (U.S Central Command/Komando Pusat AS).
CENTCOM menambahkan bahwa pasukan Amerika juga menghancurkan sebuah kapal patroli Houthi.
Houthi meluncurkan empat rudal balistik antikapal di atas Laut Merah dalam 24 jam terakhir, tetapi “tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan oleh kapal AS, koalisi, atau komersial,” kata komando militer.
Serangan Houthi telah menyebabkan biaya asuransi melonjak bagi kapal-kapal yang transit di Laut Merah dan mendorong banyak perusahaan pelayaran untuk menempuh perjalanan yang jauh lebih lama di sekitar ujung selatan Afrika.
Sementara itu, aluran televisi Houthi, Al-Massirah, mengatakan ada serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa, dan tempat lain di negara itu pada Jumat. Namun laporan tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen, dan tidak jelas apakah itu terkait dengan insiden yang dijelaskan oleh CENTCOM. [ft/ah]