Pemerintah Obama sedang mempertimbangkan untuk menyediakan senjata pertahanan bagi Ukraina untuk melawan pemberontak yang didukung Rusia, setelah beberapa pejabat senior dan mantan pejabat senior menyerukan perubahan kebijakan.
Pihak Barat selama ini hanya menyediakan bantuan kemanusiaan dan pasokan militer non-senjata, seperti seragam dan peralatan komunikasi. Di bekas garis gencatan senjata, pasukan Ukraina bertahan, tetapi kalah persenjataan dan mengalami banyak korban.
Papasna adalah pos pemeriksaan keamanan terakhir sebelum memasuki medan tempur. Pasukan Ukraina memeriksa dengan seksama siapa yang masuk, sementara beberapa keluarga berdesak-desakan dalam kendaraan untuk meninggalkan lokasi itu dan bus-bus penuh anak-anak menuju ke rumah keluarga atau tempat penampungan.
Tak jauh dari lokasi itu, ada sebuah kota yang hampir tak berpenghuni dan telah berulangkali dihujani tembakan senjata berat. Banyak dari yantg tetap tinggal mendukung pemberontak, dan tidak senang melihat melihat orang Barat datang berkunjung.
Walikota Papasna – Yuriy Onishenko dan beberapa stafnya yang setia kepada pemerintah Ukraina, berupaya tetap bekerja di tengah serangan artileri.
“Sebagai walikota, saya bahkan tidak bias mengurut tugas-tugas saya karena semua tergantung pada saya. Separuh pertama hari kerja kami – saya dan wakil saya – pergi dengan mobil pribadi saya, demikian pula dengan sekitar 7-8 petugas balaikota, dan kemudian kami membawa makanan hangat kepada orang-orang di tempat penampungan di ruang bawah tanah,” paparnya.
Tidak jauh dari Papasna, ada kota Debaltseve yang terkepung, di mana pasukan Ukraina bertahan menghadapi pengepungan selama lebih dari satu minggu.
Gubernur baru di daerah Donetsk yang sebagian telah berhasil diduduki pasukan pemerintah Ukraina, Jendral Alexander Kihtenko tahu apa yang dibutuhkannya.
“Tentu saja sebagai seorang militer, sebagai Jenderal pasukan Ukraina, saya bisa mengatakan : ya kami saat ini memang sangat membutuhkan bantuan militer, termasuk peralatan komunikasi dan pengintaian, juga persenjataan modern dan mungkin senjata-senjata anti-tank. Kami memiliki tim spesialis yang bisa menggunakan senjata-senjata modern. Tetapi tentu saja kehadiran beberapa instruktur juga akan sangat membantu,” ujar Kihtenko.
Gubernur Kihtenko juga punya artifak baru di kantornya, sekeping peluru artileri yang menurut para pejabat, menghantam kota Mariupol dua minggu lalu dan menewaskan 30 orang.
Sanksi-sanksi ekonomi Barat tidak menyurutkan dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin pada para pemberontak. Menyediakan senjata kepada pasukan Ukraina mungkin bisa meningkatkan tekanan terhadap para pemberontak, tetapi reaksinya sulit diprediksi – ujar analis Yaroslav Voitko di International Center for Policy Studies di Kyiv.
“Pemberian bantuan senjata letal mungkin akan membuat Putin serius menghentikan aksi kekerasan ini. Tetapi reaksi Putin tidak bisa diprediksi dan ironisnya – apapun mungkin terjadi,” kata Yaroslav.
Hal-hal yang tidak bisa diprediksi ini yang membuat pihak asing tidak memberi bantuan senjata kepada Ukraina. Tetapi pasukan yang terkepung ini mungkin akan segera mendapat bantuan ketika mereka berjuang mempertahankan garis depan.