Badan penerbangan Malaysia telah memprotes klaim kepala maskapai AirAsia bahwa pihaknya memerintahkan perusahaan penerbangan ekonomi itu untuk membatalkan penerbangan berharga tiket sangat rendah dalam rangka pemilu pekan lalu.
Komisi Penerbangan Malaysia mengatakan pada hari Selasa (15/5) bahwa mereka mengajukan pengaduan kepada polisi atas komentar yang disampaikan oleh CEO AirAsia Tony Fernandes tersebut.
Fernandes dalam sebuah video yang dirilis hari Minggu (13/5) meminta maaf secara terbuka karena mendukung Perdana Menteri Najib Razak yang koalisinya, yang lama berkuasa, menderita kekalahan dalam pemilihan 9 Mei lalu. Dia mengatakan dia menyerah di bawah tekanan pemerintah dan merasa bodoh telah berpikir bahwa dukungannya akan menenangkan pemerintah dan melindungi lapangan pekerjaan.
Komisi itu hari Selasa mengatakan telah menyetujui 120 penerbangan tambahan yang diminta oleh AirAsia, dan membantah klaim Fernandes bahwa pihaknya telah memanggil AirAsia terkait masalah itu. [lt]