Tautan-tautan Akses

Badan-badan Bantuan Bawa Pasokan ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza


Alat-alat medis berserakan di luar Rumah Sakit Indonesia di ujung kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza setelah pasukan Israel menyerbu fasilitas kesehatan itu, 24 November 2023. (Foto: Mohammad Ahmad/AP Photo)
Alat-alat medis berserakan di luar Rumah Sakit Indonesia di ujung kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza setelah pasukan Israel menyerbu fasilitas kesehatan itu, 24 November 2023. (Foto: Mohammad Ahmad/AP Photo)

Ribuan warga Palestina diyakini masih bertahan di dekat tiga rumah sakit yang tersisa.

Badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirimkan pasokan ke rumah sakit Indonesia di Gaza utara pada Minggu (29/12) dan melanjutkan operasi evakuasi untuk memindahkan pasien ke Kota Gaza.

Fasilitas medis yang terletak di Jabaliya, persis di luar kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza itu, dibombardir Israel selama berminggu-minggu.

“Rumah sakit Indonesia tidak berfungsi sebagai rumah sakit. Di sekeliling kami, pertempuran terus berlangsung. Kami telah mencoba ke sisi utara Gaza sebanyak 140 kali dalam dua bulan terakhir. Setiap kali ditolak,” kata Jonathan Whittall, Kepala Kantor Sementara di Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA).

Sejak Oktober, serangan Israel telah menutup wilayah Jabaliya di Gaza utara, Beit Hanoun dan Beit Lahiya, serta meratakan sebagian besar wilayah tersebut.

Puluhan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi, meski ribuan lainnya diyakini masih bertahan di wilayah di mana tiga rumah sakit berada.

“Ini adalah pola yang telah kami lihat berulang kali selama 14 bulan terakhir. Daerah-daerah terkepung untuk sementara waktu tanpa akses kemanusiaan, tanpa akses layanan kesehatan, dan tanpa akses pangan maupun pasokan medis. Ini tidak bisa diterima,” kata Dr. Sara Al-Saqqa di kantor OCHA Gaza.

Kampanye militer Israel di Gaza selama 14 bulan terakhir telah memaksa lebih dari 90 persen penduduk Palestina yang berjumlah 2,3 juta orang di wilayah tersebut untuk mengungsi.

Ratusan ribu orang kini tinggal di kamp-kamp kumuh yang terdiri dari tenda-tenda yang berdesakan di sejumlah daerah. [rd/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG