Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Minggu (5/2) tiba di Irak untuk melangsungkan pembicaraan tentang ketahanan energi dan pangan terkait konflik di Ukraina, demikian pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak Ahmed Al Sahhaf.
Lavrov mendarat di Baghdad Minggu malam sebagai kepala delegasi yang mencakup sejumlah “perusahaan minyak dan gas, serta para investor,” ujar Ahmed Al Sahhaf kepada kantor berita Prancis AFP.
Kantor berita pemerintah INA, mengutip Sahhaf, melaporkan Lavrov akan melangsungkan pertemuan dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein pada hari Senin (6/2). Ia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani, Presiden Abdul Latif Rashid dan Ketua Parlemen Mohammed Al-Halbussi.
INA mengutip Sahhaf yang mengatakan kunjungan Lavrov ini “menegaskan keterbukaan Irak pada semua mitran dan sahabatnya.” Sahhaf juga menggarisbawahi pentingnya “menarik investasi, terutama di bidang energi.”
Sahhaf sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa Lavrov dan Hussein “juga akan membahas transformasi terkait keamanan dan stabilitas kawasan, dan sutud pandang Irak mengenai operasi militer Rusia di Ukraina.” Rusia menganggap invasi di Ukraina itu sebagai “operasi militer.”
Sahhaf mengatakan Irak menyukai “dialog apapun yang memungkinkan meredakan eskalasai ini dan meredam krisis, terutama di sektor pangan dan energi.”
Pernyataan itu datang di tengah melonjaknya harga makanan dan energi di pasar internasional sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Irak – yang merupakan sekutu dekat Iran – juga memiliki hubungan strategis dengan Amerika, yang masih memiliki tentara di negara itu sebagai bagian dari koalisi internasional untuk melawan ISIS.
Hussein Kamis lalu (1/2) menjamu Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan. [em/jm]
Forum