Ribuan pendemo anti-pemerintah berdemonstrasi di jalan-jalan di Bahrain, di mana sebagian diantaranya bersorak gembira menyambut dibebaskannya lebih dari 300 tahanan oleh pemerintah.
Sebagian demonstran bergabung dengan mereka yang telah berkemah selama beberapa hari di Lapangan Pearl Manama, pusat simbolis protes yang beroposisi.
Sementara itu, pihak berwenang Bahrain telah membebaskan 308 tahanan, termasuk 25 aktivis Syiah yang tadinya disidangkan sejak Oktober karena diduga berkomplot menentang penguasa minoritas Sunni di negara Teluk itu. Raja Hamad bin Isa al-Khalifa telah mengampuni para tahanan itu hari Selasa, sebagai uluran tangan kepada para aktivis yang beroposisi.
Raja tersebut juga mengampuni dua aktivis Syiah yang diadili in absentia atas tuduhan berencana melawan monarki. Salah satunya, Hassan Meshaima, telah hidup di pengasingan di London atas kehendak sendiri sejak tahun lalu. Para pendukungnya mengatakan kepulangannya ke Bahrain sudah di ambang pintu.
Hari Selasa, lebih dari 100.000 orang berpawai di ibukota Manama, dalam apa yang disebut pihak panitia sebagai demonstrasi pro-demokrasi terbesar di negara pulau yang berpenduduk 500.000 orang dengan mayoritasnya adalah Syiah.
Laki-laki, perempuan dan anak-anak yang mengibarkan bendera, mengelilingi distrik keuangan dan Mal Bahrain di kota itu, menuntut pengunduran diri pemerintah dan reformasi demokrasi untuk menegakkan apa yang mereka sebut monarki konstitusional sejati.
Bahrain Bebaskan Tahanan Politik, Protes Berlanjut
Ribuan pendemo anti-pemerintah bersorak gembira menyambut dibebaskannya lebih dari 300 tahanan oleh pemerintah.