Parlemen Bahrain menerima pengunduran diri anggota oposisi kelompok Shiah hari Selasa yang mencerminkan perpecahan lebih jauh dalam krisis sektarian yang melanda negara Pulau itu.
Kantor berita resmi Bahrain melaporkan pengunduran diri 11 anggota parlemen yang terkait Al Wefaq, bagian dari oposisi utama negara itu. DPR yang beranggotakan 40 orang menyetujui pengunduran diri tersebut.
Ke 11 anggota parlemen itu mengajukan pengunduran diri bulan lalu sebagai protes atas perlakuan terhadap para demonstran. Tanpa kekebalan parlemen para anggota dewan yang mengundurkan diri itu bisa menghadapi tuntutan hukum.
Parlemen Bahrain merupakan satu-satunya badan terpilih namun hanya mempunyai kekuasaan terbatas. Pemerintah Bahrain sebagian besar dijalankan oleh raja dari kelompok Sunni.
