YOGYAKARTA —
Landasan pacu bandara Adisucipto Yogyakarta seluas sekitar 34.000 meter persegi, mulai Sabtu pagi (15/2) dibersihkan oleh sekitar 1500 orang terdiri anggota TNI, anggota Kepolisian serta bantuan tenaga dari berbagai instansi pemerintah daerah serta dari manajemen bandara. Mereka bekerja 24 jam per-hari dan dibagi dalam dua shift yaitu untuk giliran siang dan malam.
General Manajer PT Angkasa Pura Satu Bandara Adisucipto Andi Gunawan Wirson menyebutkan, pembersihan bandara Adisucipto dari abu vulkanik diharapkan selesai pada hari Senin (17/2), dan ia berharap pada hari Selasa (18/2/2014) bandara sudah bisa dibuka kembali.
"Area yang kita bersihkan adalah 34.000 meter persegi, kemudian debunya yang tebalnya empat sentimeter di landasan kita kerahkan semua potensi yang ada (untuk membersihkan). Pesawat itu nanti akan dibersihkan oleh maskapai penerbangannya sendiri, akan disemprot, dicuci dengan cairan khusus dan menggunakan alat-alat khusus,” kata Andi Gunawan Wirson.
Saat ini juga terdapat tiga pesawat milik tiga maskapai penerbangan berada di area parkir bandara Adisucipto yang juga sedang dibersihkan. Menurut Andi G. Wirson, setelah bandara selesai dibersihkan dari abu vulkanik, selanjutnya masih akan dilakukan pembersihan bandara dan pemeriksaan semua peralatan secara menyeluruh.
Sementara itu, mulai Sabtu pagi (15/2), banyak calon penumpang pesawat memadati pusat layanan tiket sejumlah maskapai penerbangan yang ada di bandara Adisucipto. Tami asal Yogyakarta mengatakan, ia harus membatalkan tiket dari dua maskapai penerbangan sekaligus untuk rencana perjalanan ke Kupang melalui Surabaya.
"Seharusnya malam ini aku ke Surabaya. Sampai di Surabaya pagi-pagi saya akan ke Kupang. Tapi ini dua maskapai aku cancel semua kayaknya, (bandara) Surabaya masih tutup juga, 'kan. Rencananya nanti mau naik kereta api ke Jakarta terus (terbang) dari Jakarta ke Kupang. Tapi maih belum tahu sih nantinya," kata Tami.
Calon penumpang lain, Daryono, mengaku seharusnya ia terbang ke Mataram hari Sabtu sore. Karena bandara ditutup, ia merasa perlu mencari kejelasan kapan bandara akan dibuka kembali dan ia bisa terbang ke Mataram.
"Menukar tiket menuju Mataram. Memang jadwalnya hari ini jam lima, 'gitu. Kami mencari kepastian penundaanya sampai kapan. Yang penting kami dapat kepastian, kalau memang bandara bukanya masih lama kami rencana mau tukar uang saja,” kata Daryono.
Dodi Ariesta, petugas ticketing dari maskapai penerbangan Garuda mengatakan, bagi calon penumpang yang ingin menunda atau membatalkan penerbangannya, dilayani di konter yang ada di bandara dan di pusat penjualan tiket di hotel Inna Garuda dan Royal Ambarrukmo. Menurut Dodi, Garuda akan memberikan informasi tentang kepastian penerbangan dari dan ke Yogyakarta pada hari Senin (17/2).
"Tergantung perkembangannya. Untuk sementara (belum bisa terbang) sampai tanggal 18 Februari, sekitar jam setengah delapan, tapi itu masih sementara. Kalau untuk Garuda tunggu info selanjutnya pada tanggal 17 malam-nya,” jelas Dodi Ariesta.
Untuk pengembalian atau penundaan tiket di bandara Adisucipto dilayani setiap hari mulai pukul 5 pagi hingga pukul 9 malam.
General Manajer PT Angkasa Pura Satu Bandara Adisucipto Andi Gunawan Wirson menyebutkan, pembersihan bandara Adisucipto dari abu vulkanik diharapkan selesai pada hari Senin (17/2), dan ia berharap pada hari Selasa (18/2/2014) bandara sudah bisa dibuka kembali.
"Area yang kita bersihkan adalah 34.000 meter persegi, kemudian debunya yang tebalnya empat sentimeter di landasan kita kerahkan semua potensi yang ada (untuk membersihkan). Pesawat itu nanti akan dibersihkan oleh maskapai penerbangannya sendiri, akan disemprot, dicuci dengan cairan khusus dan menggunakan alat-alat khusus,” kata Andi Gunawan Wirson.
Saat ini juga terdapat tiga pesawat milik tiga maskapai penerbangan berada di area parkir bandara Adisucipto yang juga sedang dibersihkan. Menurut Andi G. Wirson, setelah bandara selesai dibersihkan dari abu vulkanik, selanjutnya masih akan dilakukan pembersihan bandara dan pemeriksaan semua peralatan secara menyeluruh.
Sementara itu, mulai Sabtu pagi (15/2), banyak calon penumpang pesawat memadati pusat layanan tiket sejumlah maskapai penerbangan yang ada di bandara Adisucipto. Tami asal Yogyakarta mengatakan, ia harus membatalkan tiket dari dua maskapai penerbangan sekaligus untuk rencana perjalanan ke Kupang melalui Surabaya.
"Seharusnya malam ini aku ke Surabaya. Sampai di Surabaya pagi-pagi saya akan ke Kupang. Tapi ini dua maskapai aku cancel semua kayaknya, (bandara) Surabaya masih tutup juga, 'kan. Rencananya nanti mau naik kereta api ke Jakarta terus (terbang) dari Jakarta ke Kupang. Tapi maih belum tahu sih nantinya," kata Tami.
Calon penumpang lain, Daryono, mengaku seharusnya ia terbang ke Mataram hari Sabtu sore. Karena bandara ditutup, ia merasa perlu mencari kejelasan kapan bandara akan dibuka kembali dan ia bisa terbang ke Mataram.
"Menukar tiket menuju Mataram. Memang jadwalnya hari ini jam lima, 'gitu. Kami mencari kepastian penundaanya sampai kapan. Yang penting kami dapat kepastian, kalau memang bandara bukanya masih lama kami rencana mau tukar uang saja,” kata Daryono.
Dodi Ariesta, petugas ticketing dari maskapai penerbangan Garuda mengatakan, bagi calon penumpang yang ingin menunda atau membatalkan penerbangannya, dilayani di konter yang ada di bandara dan di pusat penjualan tiket di hotel Inna Garuda dan Royal Ambarrukmo. Menurut Dodi, Garuda akan memberikan informasi tentang kepastian penerbangan dari dan ke Yogyakarta pada hari Senin (17/2).
"Tergantung perkembangannya. Untuk sementara (belum bisa terbang) sampai tanggal 18 Februari, sekitar jam setengah delapan, tapi itu masih sementara. Kalau untuk Garuda tunggu info selanjutnya pada tanggal 17 malam-nya,” jelas Dodi Ariesta.
Untuk pengembalian atau penundaan tiket di bandara Adisucipto dilayani setiap hari mulai pukul 5 pagi hingga pukul 9 malam.