Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan status tanggap darurat terhadap dampak erupsi Gunung Kelud. Presiden dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jum’at (14/2), memastikan telah menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Gubernur Jawa Timur, Panglima TNI dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, untuk bergerak cepat membantu proses tanggap darurat, khususnya menyangkut penanganan para pengungsi.
"Saya juga sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Timur Sukarwo yang sudah dilokasi. Saya juga sudah memberikan instruksi kepada Panglima TNI dan Kapolri. Meski sesungguhnya prajurit TNI dan Polri sudah berada di daerah pengungsian sejak seminggu lalu, tapi dengan letusan gunung Kelud ini, saya minta untuk ditingkatkan intensitas bantuannya" kata Presiden Yudhoyono.
Presiden juga meminta agar BNPB terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan prediksi intensitas letusan Gunung Kelud kedepannya. Presiden menyatakan, dalam waktu dua hari ini, pemerintah akan fokus melakukan kegiatan tanggap darurat di lokasi bencana letusan Gunung Kelud Kediri Jawa Timur. Dalam tiga hingga empat hari ke depan Presiden akan mengunjungi lokasi bencana.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden juga mengumumkan pengangkatan Surono sebagai Kepala Pusat Badan Geologi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Surono sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM. Setelah itu, Surono menduduki posisi staf ahli Menteri ESDM Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. .
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada VOA mengatakan, Presiden langsung memerintahkan Surono untuk segera bekerja dangan berkoordinasi dengan pihak terkait terkait penanganan tanggap darurat letusan Gunung Kelud.
"Doktor Surono yang sekarang menjadi Kepala Pusat Badan Geologi untuk melakukan langkah tanggap darurat ya. Tentu dengan berkoordinasi dengan pemda setempat dan jajaran terkait lainnya termasuk pihak TNI Polri," kata Julian Aldrin Pasha.
Dua orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi
Sementara itu, dari perkembangan terakhir etusan Gunung Kelud ini, BNPB melaporkan dua orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi ke lokasi aman. Deputi Penanganan Darurat BNPB Dodi Ruswandi kepada VOA menjelaskan dua orang yang tewas itu bukan akibat terkena awan panas.
"Ada dua orang, tapi sebenarnya tidak terkena langsung. Jadi rumahnya itu roboh akibat tebalnya debu vulkanik, dan menimpa keduanya. Jadi bukan tewas akibat awan panas. Total pengungsi ada sekitar 63 ribu orang yang paling banyak di Kediri. Berda di 80 titik pengungsian. Dampak debu hingga mencapai Jogja dan Solo," jelas Dodi Ruswandi.
Intensitas letusan Gunung Kelud menurut Dodi sudah mulai turun tapi status Awas masih belum dicabut oleh Pusat Vulkanologi. Hal ini dilakukan untuk benar-benar memastikan keamanan dari warga setempat.
Pengungsi selain di Kediri juga ada di Blitar. Yeni salah seorang petugas Posko Logistik Pengungsi Erupsi Gunung Kelud di Kediri kepada VoA memastikan kebutuhan logistik untuk sementara ini masih mencukupi namun yang sangat dibutuhkan saat ini menurutnya adalah air mineral dan kebutuhan bayi dan balita.
"Saya juga sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Timur Sukarwo yang sudah dilokasi. Saya juga sudah memberikan instruksi kepada Panglima TNI dan Kapolri. Meski sesungguhnya prajurit TNI dan Polri sudah berada di daerah pengungsian sejak seminggu lalu, tapi dengan letusan gunung Kelud ini, saya minta untuk ditingkatkan intensitas bantuannya" kata Presiden Yudhoyono.
Presiden juga meminta agar BNPB terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memastikan prediksi intensitas letusan Gunung Kelud kedepannya. Presiden menyatakan, dalam waktu dua hari ini, pemerintah akan fokus melakukan kegiatan tanggap darurat di lokasi bencana letusan Gunung Kelud Kediri Jawa Timur. Dalam tiga hingga empat hari ke depan Presiden akan mengunjungi lokasi bencana.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden juga mengumumkan pengangkatan Surono sebagai Kepala Pusat Badan Geologi di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Surono sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM. Setelah itu, Surono menduduki posisi staf ahli Menteri ESDM Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. .
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada VOA mengatakan, Presiden langsung memerintahkan Surono untuk segera bekerja dangan berkoordinasi dengan pihak terkait terkait penanganan tanggap darurat letusan Gunung Kelud.
"Doktor Surono yang sekarang menjadi Kepala Pusat Badan Geologi untuk melakukan langkah tanggap darurat ya. Tentu dengan berkoordinasi dengan pemda setempat dan jajaran terkait lainnya termasuk pihak TNI Polri," kata Julian Aldrin Pasha.
Dua orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi
Sementara itu, dari perkembangan terakhir etusan Gunung Kelud ini, BNPB melaporkan dua orang tewas dan puluhan ribu orang mengungsi ke lokasi aman. Deputi Penanganan Darurat BNPB Dodi Ruswandi kepada VOA menjelaskan dua orang yang tewas itu bukan akibat terkena awan panas.
"Ada dua orang, tapi sebenarnya tidak terkena langsung. Jadi rumahnya itu roboh akibat tebalnya debu vulkanik, dan menimpa keduanya. Jadi bukan tewas akibat awan panas. Total pengungsi ada sekitar 63 ribu orang yang paling banyak di Kediri. Berda di 80 titik pengungsian. Dampak debu hingga mencapai Jogja dan Solo," jelas Dodi Ruswandi.
Intensitas letusan Gunung Kelud menurut Dodi sudah mulai turun tapi status Awas masih belum dicabut oleh Pusat Vulkanologi. Hal ini dilakukan untuk benar-benar memastikan keamanan dari warga setempat.
Pengungsi selain di Kediri juga ada di Blitar. Yeni salah seorang petugas Posko Logistik Pengungsi Erupsi Gunung Kelud di Kediri kepada VoA memastikan kebutuhan logistik untuk sementara ini masih mencukupi namun yang sangat dibutuhkan saat ini menurutnya adalah air mineral dan kebutuhan bayi dan balita.