Facebook tersedia bagi para pengguna di negara itu hari Kamis (10/12) lewat aplikasi telepon genggamnya, meski demikian WhatsApp dan Viber masih tetap di blok dan belum jelas kapan akan bisa dipergunakan kembali.
Menteri Telekomunikasi Tarana Halim mengatakan aplikasi lainnya akan di hidupkan kembali jika “tidak ada ancaman keamanan”. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pengguna muda Facebook dan para pengecam karena sudah bersabar.
Pemerintah Bangladesh melarang situs-situs jejaring sosial bulan November lalu setelah dua pemimpin oposisi kalah dalam banding mereka atas vonis hukuman mati karena melakukan kejahatan perang ketika konflik kemerdekaan tahun 1971.
Bangladesh sempat melarang layanan pesan Tango dan Viber pada bulan Januari lalu setelah kedua aplikasi itu menjadi cara populer untuk menggerakkan aktivis dalam jumlah besar untuk melakukan demonstrasi-demonstrasi anti pemerintah. [my/jm]