Bank Indonesia telah mengambil langkah pertama untuk memperbaiki pasar-pasar uang yang tidak berfungsi dengan baik dan seringkali mudah bergejolak. Namun perjalanannya akan memakan waktu lama.
Frustrasi akibat upaya sia-sia untuk menurunkan biaya tinggi, BI mulai Agustus memberlakukan suku bunga yang berlaku di pasar dengan tenor tujuh hari sebagai suku bunga acuan, bukannya referensi suku bunga bertenor 12 bulan seperti yang sekarang berlaku.
Suku bunga acuan saat ini adalah 6,75 persen.
Para bankir mengatakan perubahan acuan tersebut akan membantu BI mempengaruhi suku-suku bunga. Langkah sebelumnya, termasuk pemangkasan suku bunga acuan sebesar 75 poin basis tahun ini telah gagal melakukannya.
Namun, banyak isu-isu lain yang perlu diselesaikan sehingga sinyal-sinyal dari BI, yang disebut "transmisi" oleh para bankir, akan menjadi efektif, dan mendorong bank-bank untuk mengeluarkan lebih banyak pinjaman untuk menaikkan ekonomi yang lamban. [hd/dw]