Kejaksaan Belgia mengatakan hari Minggu (10/4) bahwa sel teror yang terkait dengan serangan bulan November di Paris tadinya merencanakan serangan kedua di Perancis, tetapi bulan lalu memutuskan untuk beralih menyerang Brussels.
Pemboman di bandara dan stasiun kereta api Brussels itu menewaskan 32 orang dan terjadi beberapa hari setelah polisi menangkap tersangka utama Paris, Salah Abdeslam, di daerah Molenbeek kota itu, setelah dicari selama empat bulan.
Kejaksaan mengatakan hari Minggu sel itu “terkejut dengan cepatnya kemajuan penyelidikan yang sedang berlangsung” dan mengubah rencana mereka untuk menyerang Brussels dengan cepat.
Ada spekulasi luas setelah pemboman 22 Maret bahwa penangkapan Abdeslam mendorong sel itu bertindak. [gp]