Tautan-tautan Akses

Biden Terbang ke Jerman, Bahas Ukraina dan Masalah Demokrasi


Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan sambutan pada resepsi di Ruang Timur, Gedung Putih di Washington, D.C., 16 Oktober 2024. (Leah Millis/REUTERS)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan sambutan pada resepsi di Ruang Timur, Gedung Putih di Washington, D.C., 16 Oktober 2024. (Leah Millis/REUTERS)

Amerika Serikat dan Jerman merupakan dua sumber bantuan utama Ukraina dalam perang melawan invasi Rusia. Dengan kurang dari tiga minggu menjelang pemilihan presiden Amerika, Biden juga merasa berkewajiban untuk mempersiapkan sekutu-sekutunya akan kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah sejak lama percaya bahwa diplomasi adalah mengenai hubungan pribadi. Untuk itu, ia akan menghabiskan hari Jumatnya (18/10) bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, seiring masa jabatannya yang akan segera berakhir.

Ia juga dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin “Segi Empat Eropa” lainnya, sebuah kelompok yang selain Biden dan Scholz, juga mencakup Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut Biden memiliki “hubungan yang erat” dengan Scholz, yang pada awal tahun ini membantu menjembatani pertukaran tahanan multi-negara, yang membawa pulang jurnalis Evan Gershkovich dan mantan Marinir Paul Whelan ke Amerika Serikat. Pemimpin Jerman itu mengatakan kepada Biden sebelum kesepakatan itu sebuah pesan yang kurang lebih berbunyi, “Demi Anda, saya akan melakukan ini.”

Akan tetapi, perjalanan singkat Biden yang dimulai Kamis (17/10) itu, bukan sekadar kunjungan sosial.

Presiden Joe Biden menaiki Air Force One di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, dan bertolak ke Berlin, Jerman, Kamis, 17 Oktober 2024. (Ben Curtis/AP)
Presiden Joe Biden menaiki Air Force One di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, dan bertolak ke Berlin, Jerman, Kamis, 17 Oktober 2024. (Ben Curtis/AP)

Amerika Serikat dan Jerman merupakan dua sumber bantuan utama Ukraina dalam perangnya melawan invasi Rusia. Dengan kurang dari tiga minggu menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat, Biden juga merasa berkewajiban untuk mempersiapkan sekutu-sekutunya akan kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, yang pada masa pemerintahannya dulu menunjukkan permusuhan kepada teman-teman Amerika Serikat, ketika pada saat yang sama menunjukkan penghargaannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Gedung Putih mengatakan, Biden tidak berencana bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Eropa, akan tetapi keduanya sudah berbicara pada hari Rabu (16/10) mengenai bantuan militer tambahan, di mana Gedung Putih mengumumkan tambahan bantuan sebesar $425 juta (sekitar Rp6,6 triliun), sehingga total bantuan Amerika Serikat mencapai lebih dari (Rp994,7 triliun) dalam 2,5 tahun terakhir.

Selain mengenai Ukraina, Biden dan Scholz juga berencana membahas hubungan Uni Eropa, nilai-nilai demokrasi, masalah perdagangan dan teknologi, rantai pasok global, ketegangan di Timur Tengah, serta isu keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Di Jerman, Biden juga akan menemui presiden negara itu, Frank-Walter Steinmeier.

Awal bulan ini, Biden menunda rencana kunjungannya ke Jerman dan Angola untuk mengawasi upaya bantuan sebelum Badai Milton menerjang Florida. Kini ia berencana mengunjungi Angola bulan Desember mendatang. [rd/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG