Boko Haram yang mengharamkan pendidikan barat, telah membangun kelompok terornya sendiri di Nigeria dengan melancarkan serangan kekerasan di kerumunan massa, berusaha menimbulkan sebanyak mungkin pertumpahan darah dan kerusakan.
Kelompok itu menyasar target-target dalam negeri, termasuk polisi Nigeria dan beberapa institusi pemerintah, dalam upaya mereka untuk menciptakan negara berdasar hukum syariah. Tetapi semuanya berubah dengan serangan bom bunuh diri besar pada kantor PBB tahun ini, di ibukota Abuja.
Serangan terhadap PBB itu menimbulkan kecurigaan bahwa Boko Haram yang memiliki agenda mendirikan negara Islam, sekarang ini beroperasi dalam skala yang lebih besar dan memperkuat dugaan bahwa kelompok ini terkait langsung dengan al-Qaida.
Greg Barton, Direktur Pusat Islam dan Dunia Moderen pada Universitas Monash di Australia mengatakan, “Dalam beberapa tahun ini, mereka (Boko Haram) telah mengubah falsafahnya untuk lebih berfokus pada pandangan jihad yang menginginkan perubahan di negara itu dan menempatkan kelompoknya sendiri sebagai bagian dari perjuangan global. Kelompok itu telah menautkan diri dengan kelompok al-Shabab di Somalia dan al-Qaida di kawasan Maghreb Islam, di Aljazair. Ini sangat mengkhawatirkan. Jadi mereka telah memperluas tujuan-tujuan dan itu berarti nyaris tidak mungkin untuk bernegoisasi dengan mereka.”
Pejabat tinggi komando militer Amerika urusan Afrika, Jenderal Carter Ham telah mengungkapkan keprihatinannya mengenai klaim Boko Haram yang menyatakan mendapat dukungan dari kelompok-kelompok terkait al-Qaida lainnya di wilayah itu.
Jenderal Ham mengatakan pada sekelompok penulis masalah pertahanan bulan September lalu bahwa ia sangat khawatir dengan usaha beberapa kelompok ini untuk bekerjasama. Dia mengatakan usaha itu telah disuarakan dengan jelas antara al-Qaida di wilayah Maghreb Islam atau AQIM dan Boko Haram.
Tahun 2010 lalu, AQIM secara terang-terangan mengumumkan akan mendukung Boko Haram dengan persenjataan dan latihan. Tetapi kedua kelompok itu telah menggunakan taktik berbeda. AQIM yang beroperasi di Mali, Niger dan Aljazair terkenal dengan aksi penculikan para pekerja Eropa dan turis sebagai pembalasan atas eksploitasi asing di Afrika Utara.
Di bagian lain Afrika, ada juga bukti hubungan antara Boko Haram dan faksi militan Somalia, al-Shabab.
Komisi Uni Afrika urusan penanggulangan teroris mengeluarkan laporan yang menggarisbawahi upaya Uni Afrika untuk menanggulangi ancaman-ancaman regional awal bulan ini.
Satu-satunya kelompok selain dari ketiga kelompok yang terkait al-Qaida dalam laporan tersebut adalah Laskar Pertahanan Tuhan yang beroperasi di Afrika Tengah.