Polisi masih menyelidiki aksi terorisme ledakan bom di gereja Bethel Injil Sepenuh atau GBIS kota Solo Jawa tengah, Minggu siang (25/9). Polisi memastikan aksi teror tersebut adalah bom bunuh diri.
Saksi-saksi mata mengatakan ledakan di luar gereja Kepunton di kota Solo menewaskan pembom dan sedikitnya tiga orang lainnya, tetapi polisi mengatakan sejauh ini hanya pembom yang telah terkonfirmasi tewas. Radio lokal mengatakan sedikitnya 20 orang cedera.
Kepala kepolisian Indonesia, KAPOLRI, Timur Pradopo, usai meninjau lokasi kejadian tersebut, Minggu sore (25/9), memastikan aksi teror tersebut adalah bom bunuh diri.
Menurut Timur, Polisi akan mencocokan identitas hingga skala DNA dengan database pelaku terorisme yang dimiliki POLRI.“ Mudah-mudahan dalam waktu segera mungkin kami bisa membongkar identitas, motif pelaku, dan kemungkinan jaringan kelompoknya..petugas kami akan menyelidiki aksi bom bunuh diri tersebut. Kita akan mencocokan database korban yang tewas dan diduga kuat pelaku bom dengan data yang kita miliki..termasuk identifikasi DNA..sekali lagi, kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan..kita tunggu saja secepatnya hasil identifikasinya”, demikian ungkap Timur Pradopo.
Timur Pradopo mengungkapkan aksi ledakan bom di gereja tersebut merusak sebagian kecil bangunan gereja. Selain menewaskan 1 orang, ledakan bom tersebut juga melukai 23 orang jemaat gereja yang sedang mealkukan ibadah kebaktian. Puluhan korban luka tersebut terkena serpihan bom yang berupa paku dan baut.
Ratusan polisi saat ini masih menjaga ketat lokasi gereja dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP.
Indonesia sempat diguncang serangkaian serangan beberapa tahun lalu oleh jaringan teror regional Jemaah Islamiyah, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.