BANDUNG —
Animo masyarakat di Bandung, Jawa Barat, terhadap program jaminan kesehatan baru dari pemerintah yang disebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) cukup tinggi, ditandai dengan antrean ribuan warga sejak skema ini diluncurkan 2 Januari lalu.
Mereka mendaftarkan diri untuk skema asuransi, yang dulu disebut Askes ini karena preminya cukup murah. Masyarakat dapat memilih tiga kelas dalam program asuransi kesehatan tersebut dengan besaran premi yang berbeda. Untuk Kelas 1 besaran preminya Rp 59.500 per bulan, kelas 2 Rp 42.500 dan kelas 3 Rp 25.500.
Dalam asuransi ini, pemerintah menjamin kemudahan pelayanan kesehatan bagi setiap masyarakat anggota BPJS Kesehatan di berbagai puskesmas dan rumah sakit yang telah ditunjuk.
BPJS Kesehatan telah bertransformasi dari PT Askes yang dulu anggotanya adalah para pegawai negeri sipil, anggota militer dan polisi serta karwayan penerima jaminan kesehatan dari Jamsostek. Kini, melalui program kesehatan baru dari pemerintah, BPJS Kesehatan dapat melayani masyarakat umum dari semua kalangan.
Kepala Umum dan Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung, Agus Ramlan Hidayat mengatakan, melihat animo yang luar biasa dari masyarakat, pihaknya akan menambah loket-loket pelayanan.
“Kami akan coba upayakan untuk menambah loket-loket pelayanan agar masyarakat yang datang itu bisa kita layani. Namun kalau misalkan dalam kondisi-kondisi tertentu kami belum bisa melayani keseluruhan masyarakat, kami akan memilih masyarakat, mana yang benar-benar membutuhkan jaminan BPJS kesehatan yang sangat mendesak. Misalkan, orang itu sudah terjadwalkan untuk operasi atau dalam waktu dekat akan melahirkan,” ujarnya Selasa (8/2).
Menurut Agus, kelas-kelas dalam premi hanya membedakan tempat perawatan saja, sedangkan untuk kebutuhan obat dan tindakan medis lainnya tidak dibedakan, semuanya dijamin oleh pemerintah.
Beberapa warga mengatakan mereka sangat terbantu dengan program ini, mengingat biaya kesehatan yang cukup tinggi saat ini.
“Ibaratnya kalau nggak ada asuransi, saya nggak bisa untuk pembayaran. Kebetulan kan ada program dari pemerintah, makanya saya ikutan. Meringankan lah dari segi biaya,” ujar Supriatna, yang diiyakan oleh beberapa calon peserta lain.
Baru enam hari beroperasi, layanan BPJS Kesehatan di Kota Bandung saat ini telah melayani pendaftaran ribuan warga Kota Bandung. Ke depan, mulai 1 Januari 2019, pemerintah menargetkan seluruh warga negara terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Bahkan warga negara asing yang minimal sudah tinggal di Indonesia selama enam bulan berturut-turut pun berhak mendapatkan layanan tersebut. Sehingga nantinya seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Mereka mendaftarkan diri untuk skema asuransi, yang dulu disebut Askes ini karena preminya cukup murah. Masyarakat dapat memilih tiga kelas dalam program asuransi kesehatan tersebut dengan besaran premi yang berbeda. Untuk Kelas 1 besaran preminya Rp 59.500 per bulan, kelas 2 Rp 42.500 dan kelas 3 Rp 25.500.
Dalam asuransi ini, pemerintah menjamin kemudahan pelayanan kesehatan bagi setiap masyarakat anggota BPJS Kesehatan di berbagai puskesmas dan rumah sakit yang telah ditunjuk.
BPJS Kesehatan telah bertransformasi dari PT Askes yang dulu anggotanya adalah para pegawai negeri sipil, anggota militer dan polisi serta karwayan penerima jaminan kesehatan dari Jamsostek. Kini, melalui program kesehatan baru dari pemerintah, BPJS Kesehatan dapat melayani masyarakat umum dari semua kalangan.
Kepala Umum dan Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung, Agus Ramlan Hidayat mengatakan, melihat animo yang luar biasa dari masyarakat, pihaknya akan menambah loket-loket pelayanan.
“Kami akan coba upayakan untuk menambah loket-loket pelayanan agar masyarakat yang datang itu bisa kita layani. Namun kalau misalkan dalam kondisi-kondisi tertentu kami belum bisa melayani keseluruhan masyarakat, kami akan memilih masyarakat, mana yang benar-benar membutuhkan jaminan BPJS kesehatan yang sangat mendesak. Misalkan, orang itu sudah terjadwalkan untuk operasi atau dalam waktu dekat akan melahirkan,” ujarnya Selasa (8/2).
Menurut Agus, kelas-kelas dalam premi hanya membedakan tempat perawatan saja, sedangkan untuk kebutuhan obat dan tindakan medis lainnya tidak dibedakan, semuanya dijamin oleh pemerintah.
Beberapa warga mengatakan mereka sangat terbantu dengan program ini, mengingat biaya kesehatan yang cukup tinggi saat ini.
“Ibaratnya kalau nggak ada asuransi, saya nggak bisa untuk pembayaran. Kebetulan kan ada program dari pemerintah, makanya saya ikutan. Meringankan lah dari segi biaya,” ujar Supriatna, yang diiyakan oleh beberapa calon peserta lain.
Baru enam hari beroperasi, layanan BPJS Kesehatan di Kota Bandung saat ini telah melayani pendaftaran ribuan warga Kota Bandung. Ke depan, mulai 1 Januari 2019, pemerintah menargetkan seluruh warga negara terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Bahkan warga negara asing yang minimal sudah tinggal di Indonesia selama enam bulan berturut-turut pun berhak mendapatkan layanan tersebut. Sehingga nantinya seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.