China mengatakan akan mendukung tindakan selanjutnya PBB terhadap Korea Utara atas percobaan nuklirnya terbaru. Sedang Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia juga mendukung solusi diplomatik terhadap keadaan tersebut.
Memberi keterangan bersama deputi perdana menteri Nepal Krishna Bahadur Marhara dalam jumpa pers bersama di Beijing hari Kamis, menteri luar negeri China Wang Yi mengatakan negaranya mendukung tindakan lebih lanjut oleh PBB.
Wang Yi mengatakan, "Melihat perkembangan baru di semenanjung Korea, China setuju Dewan Keamanan perlu memberi tanggapan lebih lanjut dan tindakan yang perlu. China bersikap tidak memihak namun bertanggung jawab dan senantiasa berhubungan erat dengan kedua pihak."
Namun Wang Yi menandaskan, ‘sanksi dan tekanan’ mesti dilakukan bersamaan dengan ‘dialog dan perundingan’ dengan Pyongyang.
Dalam pada itu – berbicara di Vladivostok hari Kamis seusai melakukan pembicaraan tentang ekonomi dengan perdana menteri Jepang Shinzo Abe, presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia juga mendukung solusi diplomatik dalam mengatasi ketegangan di semenanjung Korea.
"Pertama perlu menurunkan ketegangan yang ada dan kemudian dimulai dialog antara pihak-pihak yang berkepentingan sebagaimana diusulkan dalam peta jalan menuju penyelesaian bertahap yang diajukan bersama oleh Rusia dan China," tandas Putin.
China adalah sekutu terbesar Korea Utara di bidang diplomatik dan ekonomi, tetapi berpendapat memperketat sanksi terhadap Pyongyang tidak akan berbuat banyak dalam meredakan ketegangan.
Hari Rabu di Gedung Putih seusai melakukan pembicaraan telefon dengan presiden China Xi Jinping, Presiden Trump ditanya apakah ia setuju dilancarkan tindakan militer terhadap Korea Utara. Ia menjawab, "Kita lihat saja apa yang akan terjadi, itu bukan pilihan pertama." [al]
