Tautan-tautan Akses

China Incar Lebih Banyak Pangkalan Militer di Afrika  


Komandan Komando AS di Afrika (AFRICOM), Jenderal Stephen Townsend (kanan), bersama Perdana Menteri Libya Fayez al-Serraj dan Duta Besar AS untuk Libya, Richard Norland, di Zuwara, Libya, 22 Juni 2020. (Foto: Kantor Perdana Menteri Libya via Reuters)
Komandan Komando AS di Afrika (AFRICOM), Jenderal Stephen Townsend (kanan), bersama Perdana Menteri Libya Fayez al-Serraj dan Duta Besar AS untuk Libya, Richard Norland, di Zuwara, Libya, 22 Juni 2020. (Foto: Kantor Perdana Menteri Libya via Reuters)

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Afrika terus mengamati China, khawatir Beijing semakin mendekati pembentukan jaringan pangkalan militer dan angkatan laut di seluruh benua.

"Kita tahu China menginginkan jaringan pangkalan di seluruh dunia," kata kepala Komando AS di Afrika, Jenderal Stephen Townsend, kepada anggota Kongres, Kamis (22/4), dan menambahkan perhatian terbesarnya terutama di sepanjang pantai Atlantik Afrika.

China mendirikan pangkalan militer pertamanya di pantai timur Afrika, di Doraleh, Djibouti, pada 2017, meningkatkan kekhawatiran di antara para pejabat militer AS yang menggambarkan fasilitas China itu tepat di luar gerbang pangkalan AS yang terletak di Kamp Lemonnier.

Townsend, Kamis (22/4). mengatakan sejak itu, Beijing berupaya memperluas jejaknya di Djibouti dengan mengincar lokasi tambahan.

"Apa yang telah mereka lakukan dalam dua tahun terakhir adalah menyelesaikan dermaga angkatan laut yang sangat besar dan dermaga AL yang berdekatan dengan pangkalan mereka," kata Townsend mengenai ekspansi China di Doraleh.

"Dermaga ini memiliki kemampuan untuk melabuhkan kapal terbesar mereka, termasuk kapal induk China serta kapal selam nuklir."

Sekarang para pejabat AS mengatakan China sedang mencari lokasi lebih jauh ke selatan di sepanjang pantai Afrika timur, di Tanzania, dan memiliki rencana yang lebih ambisius di sepanjang garis pantai Atlantik Afrika.

"Ini adalah ancaman paling signifikan dari China," kata Townsend kepada anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, Kamis (22/4), dan mengatakan Beijing menginginkan "sesuatu yang lebih dari sekadar tempat di mana mereka bisa berlabuh dan mendapatkan bahan bakar dan bahan makanan."

"Saya berbicara mengenai pelabuhan di mana mereka bisa mempersenjatai kembali dengan amunisi dan memperbaiki kapal-kapal angkatan laut," katanya. "Mereka sangat agresif untuk memperolehnya."

Kesaksian dari kepala Komando Afrika AS itu menyusul peringatan serupa tentang ambisi militer China dari pejabat pertahanan lainnya. [my/jm]

XS
SM
MD
LG