China, Selasa (28/8) menyatakan tidak menghalangi tindakan PBB mengenai masalah pengungsi Muslim Rohingya, tetapi negara itu tidak yakin sanksi-sanksi atau kritik terhadap pemerintah Myanmar akan membantu menyelesaikan krisis pengungsi.
Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying itu muncul sehari setelah para penyelidik yang bekerja bagi badan HAM PBB menyatakan para pemimpin militer Myanmar harus dituntut karena melakukan genosida terhadap Rohingya.
China adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto mengenai apakah isu tersebut akan diajukan ke Mahkamah Kejahatan Internasional. China selama ini bungkam dan tidak mengeluarkan kecaman terhadap pemerintah Myanmar selama krisis pengungsi berlangsung.
Hua mengatakan China meyakini masalah Rohingya memiliki latar belakang sejarah, keagamaan dan etnik yang kompleks dan China berharap akan memainkan peran konstruktif dalam mencari solusi yang tepat.
Lebih dari 700 ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangganya, Bangladesh, sepanjang tahun lalu untuk menghindari tindakan keras pemerintah Myanmar setelah serangan pemberontak terhadap pos-pos polisi dan keamanan. [uh]