Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton dengan tajam mengecam presiden Pantai Gading yang sedang menjabat setelah tentara melepaskan tembakan ke arah demonstran yang menewaskan tujuh orang perempuan.
Clinton mengatakan, Jumat, bahwa Laurent Gbagbo dan pasukannya telah memperlihatkan ketidakpedulian pada nyawa manusia.
Clinton menyebut Gbagbo seseorang yang mementingkan diri sendiri dan mengatakan usaha-usaha Gbagbo untuk tetap berkuasa walaupun kalah dalam pemilu bulan November, telah meningkatkan ketegangan di Pantai Gading.
Sebagian besar masyarakat internasional mengakui Alassane Ouattara sebagai pemenang pemilu bulan November tersebut, tetapi Gbagbo menolak untuk melepaskan kekuasaan.
Pada hari Jumat, lima pemimpin Afrika bertemu di ibukota Mauritania, Nouakchott, untuk mencoba menemukan penyelesaian atas krisis politik tersebut. Kelima pemimpin itu tadinya berencana hendak pergi ke Pantai Gading untuk melanjutkan usaha mereka, tetapi kemudian membatalkan kunjungan itu.
Kantor Berita Perancis(AFP) mengatakan para pemimpin itu menyerukan penghentian segera pembunuhan di Pantai Gading, dan juga demonstrasi-demonstrasi yang kata mereka dapat memburuk menjadi aksi-aksi kekerasan.
