Asosiasi Hak Asasi Nikaragua yang selama ini memberikan informasi kepada dunia luar mengenai penumpasan mematikan yang dilancarkan pemerintah terhadap demonstran anti pemerintah mengatakan pihaknya dipaksa menutup semua kantornya.
Menurut Asosiasi itu, pihaknya juga menerima ‘ancaman telepon’ serta ‘informasi mengkhawatirkan’ bahwa pemerintah sedang berencana merekayasa dakwaan kriminal palsu terhadap para anggotanya. Tidak dirinci siapa kira-kira yang melakukan ancaman itu.
Kekerasan di Nikaragua, dikatakan, telah menewaskan 448 orang sejak bulan April. Asosiasi itu menyalahkan pemerintahan Daniel Ortega dan para warga sipil bersenjata yang mendukungnya sebagai penyebab sebagian besar kematian itu.
Presiden Ortega mencap demontran anti pemerintah sebagai teroris yang berkomplot hendak menggulingkannya. Ia menampik tuntutan demonstran agar melakukan pemilihan awal dan menolak himbauan Gereja Katholik agar ia berbicara dengan oposisi.
Demonstran menuduh Ortega, bekas pemimpin pemberontak komunis, beralih menjadi diktator otoriter yang sama dengan yang ia jatuhkan tahun 1979. [vm/al]