China mengisyaratkan sedang memodifikasi Belt and Road Initiative (BRI), prakarsa Sabuk dan Jalan yang ambisius, untuk mengatasi kritik tentang kurang transparansi, risiko lingkungan, dan utang dalam pembiayaan proyek infrastruktur.
Presiden China Xi Jinping, dalam Forum Belt and Road kedua di Beijing pada Jumat (26/4), menegaskan pemerintahnya sadar akan meluasnya kritik yang dilontarkan negara-negara maju, dan keluhan mitra BRI dari Asia mengenai BRI yang dikendalikan China. Forum itu berlangsung hingga Sabtu (27/4).
"Segala sesuatu harus dilakukan secara transparan, dan kita tidak boleh menoleransi korupsi," ujar Xi. Pemerintahnya kini akan menawarkan "kerangka kerja keberlanjutan utang" guna mendorong kepatuhan atas standar internasional dalam kontrak infrastruktur.
Tidak seperti pidatonya dalam forum itu pada 2017 dan dalam beberapa pertemuan internasional, Xi tidak menjabarkan visi global tentang apa yang dapat dilakukan rencana Belt and Road untuk menghubungkan negara-negara dan benua-benua. Sebaliknya, ia berkonsentrasi menjawab kritik tentang korupsi dan dominasi perusahaan China dalam proyek-proyek BRI.
Xi mengajak mitra asing dan sektor swasta untuk ikut mendanai proyek-proyek infrastruktur yang didukung China. Berbeda dari ajakan sebelumnya untuk membiayai proyek-proyek itu dari bank-bank dan badan-badan China.[ka]