Duta Besar Amerika untuk Uni Eropa Gordon Sondland, Rabu (20/11) dengan tegas mengatakan bahwa Presiden Trump mensyaratkan tidak akan memberikan bantuan militer kepada Ukraina kecuali negara itu membuka penyelidikan politik yang akan menguntungkannya dalam pemilu mendatang.
Sondland mengatakan kepada Komite Penyelidik DPR bahwa para penyelidik pemakzulan itu seringkali mengajukan pertanyaan rumit yang disimpulkan dalam kalimat “apakah ada quid pro quo? Dan seperti telah saya katakan sebelumnya, kata Sondland, jawabannya adalah “ya”.
Quid Pro Quo artinya memberikan sesuatu kepada orang lain dengan harapan mendapat imbalan.
Sondland, seorang donor kaya yang memberikan sumbangan satu juta dolar bagi pesta pelantikan Trump tiga tahun lalu mengatakan, ia bekerja sama dengan pengacara pribadi Presiden, Rudy Giuliani untuk mengurus hubungan Amerika dan Ukraina, walaupun ia tidak setuju karena hal itu bisa mengganggu saluran resmi Departemen Luar Negeri Amerika.
Kata Sondland, Giuliani, atas permintaan Trump, mengatakan kepada para pejabat Ukraina bahwa ia menghendaki presiden Volodymyr Zelensky secara terbuka mengumumkan dimulainya penyelidikan atas mantan wakil presiden Amerika Joe Biden, tokoh yang kemungkinan menjadi lawannya dalam pemilu tahun depan.
Trump akhirnya merilis 391 juta dolar bantuan militer bagi Ukraina itu tanpa Zelensky melakukan apa yang dimintanya. Trump, ketika ia akan terbang ke Texas hari Rabu, mengutip keterangan Sondland sebelumnya kepada komite penyelidik DPR itu bahwa tidak ada quid pro quo.
“Itu berarti keterangannya bertentangan sama sekali,” kata Trump. (ii/jm, uh/ab)