Direktur Badan Pencegahan dan Pengawasan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat hari Selasa (8/3) mengeluarkan peringatan kemungkinan penyebaran virus Zika yang sangat cepat di Puerto Rico tanpa adanya tindakan cepat.
Ia juga mengatakan lembaganya sedang membantu wilayah AS tersebut menemukan insektisida yang paling tepat untuk melawan penyakit yang ditularkan lewat nyamuk itu.
Dalam kunjungan untuk membantu menggencarkan usaha pemberantasan virus, Dr. Tom Frieden mendesak para pejabat lokal untuk membuat program jangka panjang bagi pengawasan dan pengendalian nyamuk.
“Zika mungkin akan tersebar sangat cepat, sehingga waktu menjadi faktor yang menentukan,” ujarnya, seraya menyatakan bahwa virus ini berbeda dari wabah penyakit demam berdarah dan chikungunya yang telah mencengkeram Puerto Rico.
“Penyakit ini dapat membawa banyak masalah di dalam keluarga, di tengah masyarakat, di pulau ini untuk bertahun-tahun ke depan.”
Frieden berkata pulau ini memerlukan insektisida baru yang efisien untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus Zika dan penyakit-penyakit lainnya, dan ia mengamati para pejabat CDC membantu menguji sembilan insektisida berbeda untuk tujuan tersebut.
Para peneliti mencoba untuk menentukan kemungkinan kaitan Zika dengan beragam dampak serius pada bayi yang sedang tumbuh, termasuk microcephaly, yang menghambat pertumbuhan ukuran kepala bayi dan kerusakan otak.
Ancaman-ancaman tersebut dapat mempengaruhi perempuan dalam tahap kehamilan manapun, demikian disampaikan oleh para pejabat.
Puerto Rico telah mengukuhkan adanya 157 kasus Zika, namun banyak lainnya yang dipercaya sudah terinfeksi. Enam orang telah dibawa ke rumah sakit dan 14 perempuan hamil dilaporkan terinfeksi. Selain itu, satu orang sedang dalam tahap pemulihan dari gejala Guillain-Barre, kasus kelumpuhan yang langka yang kemungkinan terkait virus Zika.
Frieden berkata ribuan wanita hamil di seluruh Puerto Rico kemungkinan telah terinfeksi, mengingat padatnya populasi pulau itu dan kebiasaan untuk tidak memasang kasa nyamuk di jendela.
Puerto Rico berhenti melaksanakan program donor darah bulan lalu dan mulai membeli darah dari Palang Merah untuk mencegah potensi kontaminasi, sesuai rekomendasi dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA).
Sementara itu Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia AS hari Senin mengumumkan mereka akan menanggung biaya pengapalan untuk produk-produk darah ke Puerto Rico untuk menjamin ketersediaan.
Para pejabat mengatakan mereka telah mengajukan permohonan dana federal setidaknya US$225 juta untuk memberantas penyebaran virus Zika di Puerto Rico.
Frieden berkata pemerintah Puerto Rico telah bekerja keras dan memberi tanggapan memadai sejak adanya laporan pertama kasus virus Zika di bulan Desember, namun menyatakan masih banyak tantangan yang harus diatasi.
“Saya tidak pernah puas,” ujarnya. “Kami harus berbuat lebih banyak lagi, dengan tindakan yang jauh lebih cepat untuk melindungi sebanyak mungkin wanita.” [ww/hd]