Dewan Keamanan PBB memperpanjang misi politiknya di Afghanistan selama enam bulan dalam pemungutan suara hari Jumat (17/9).
Intinya, resolusi yang dirancang Norwegia dan Estonia itu memberi waktu kepada para anggota untuk menilai bagaimana Taliban akan memerintah.
Selama beberapa bulan mendatang, resolusi tersebut akan memastikan misi PBB dapat melanjutkan pekerjaannya di Afghanistan, memantau hak asasi manusia, melindungi anak-anak dan warga sipil dari pelanggaran, dan mendukung "partisipasi kaum perempuan secara penuh, setara dan bermakna di semua tingkat pengambilan keputusan."
Resolusi itu "mengirim pesan terpadu yang mendukung upaya PBB di Afghanistan di masa mendatang," kata Norwegia dan Estonia dalam sebuah pernyataan kepada Dewan Keamanan.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyebut pekerjaan PBB di Afghanistan itu penting, menambahkan bahwa PBB harus terus "melayani warga Afghanistan dan memajukan HAM dan kebebasan fundamental mereka."
Ketika Taliban berkuasa setelah penarikan AS yang kacau dari negara itu Agustus lalu, mereka berjanji untuk membentuk pemerintahan yang lebih inklusif. Akan tetapi ketika mereka mengumumkan pemerintahan sementara, kaum perempuan dan minoritas tidak diikutsertakan. [mg/pp]
