Kehidupan kembali normal di Helmand, provinsi di bagian selatan Afghanistan, dengan kantor-kantor pemerintah terus melakukan kegiatan sehari-hari mereka.
Helmand, salah satu medan pertempuran tersengit antara Taliban dan pasukan internasional, direbut Taliban pada 13 Agustus. Sejak itu, ada gubernur baru yang ditunjuk untuk provinsi tersebut.
Abdul Ahad, yang pernah berjuang melawan bekas pasukan pemerintah, kini duduk di belakang meja memimpin provinsi di mana ia tinggal dalam persembunyian selama bertahun-tahun sambil berjuang melawan pasukan Amerika, Inggris dan sekutu-sekutu mereka.
Ahad mengatakan “semua departemen pemerintah” tetap berfungsi sejak Taliban merebut daerah itu dan semua departemen terus memberikan layanan mereka.
Taliban juga telah menyatakan kaum perempuan akan dapat melanjutkan pendidikan mereka dan bekerja di luar rumah, hak-hak yang tidak diberikan kepada perempuan sewaktu kelompok militan itu berkuasa sebelumnya.
Mereka juga telah bertekad akan memberlakukan syariah Islam, tanpa memberikan rinciannya.
Ahad mengatakan di provinsi itu, anak-anak perempuan dapat bersekolah dengan persyaratan tertentu, tetapi ia tidak dapat menerima sistem pendidikan yang sekarang ini yang “dibentuk oleh orang-orang asing.”
Sewaktu Taliban terakhir kali berkuasa pada akhir 1990-an, Afghanistan adalah negara pertanian yang miskin, dan Taliban sibuk memaksakan ajaran Islam mereka yang keras pada rakyat yang sangat tradisional dan kebanyakan patuh.
Kali ini, mereka menghadapi masyarakat yang lebih maju dengan kelas menengah yang kecil dan berpendidikan, tetapi juga ekonomi yang telah hancur karena perang dan korupsi. [uh/ab]