Dua organisasi hak asasi terkemuka mendesak Libya agar segera membebaskan jenazah seorang wartawan foto Afrika Selatan yang diduga dibunuh oleh pasukan yang setia kepada pemimpin Libya, Moammar Gaddafi bulan April lalu.
Human Rights Watch dan Komisi untuk Melindungi Wartawan juga mendesak pemerintah Libya agar menyelidiki peran pasukan angkatan bersenjata Libya dalam kematian Anton Hammerl.
Berita mengenai nasib Hammerl muncul sebelumnya pekan ini setelah Libya membebaskan empat orang wartawan yang telah ditahan sejak tanggal 5 April atas tuduhan memasuki negara itu secara gelap. Dua diantara ke-4 wartawan itu, Clare Morgana Gillis dan James Foley, mengatakan Hammerl ada bersama mereka ketika mereka diserang di padang pasir Libya.
Foley mengatakan Hammerl ditembak oleh pasukan pro-Gaddafi tidak lama sebelum wartawan lainnya ditahan. Keluarga Hammerl mengatakan saksi mata mengatakan kepada mereka bahwa luka-luka Hammerl sangat parah sehingga dia tidak akan mungkin selamat tanpa perawatan medis.
Dalam pernyataan hari Jumat, seorang pejabat Human Rights Watch mengatakan pasukan pro pemerintah membunuh Hammerl enam pekan lalu dan kemudian “berbohong mengenai apa yang terjadi.”
Dua Organisasi HAM Desak Libya Bebaskan Jenazah Wartawan Afrika Selatan
Wartawan Anton Hammerl diduga dibunuh oleh pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi bulan April lalu.