Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley hari Selasa (11/9) mengatakan Amerika akan mempertimbangkan setiap serangan militer besar-besaran terhadap Idlib, di Suriah sebagai "eskalasi perang yang sembrono" dan menghimbau Rusia untuk mencegah "malapetaka" di sana.
"Rusia punya kekuatan untuk menghentikan malapetaka yang bisa terjadi di Idlib," kata duta besar AS dan anggota kabinet Presiden Donald Trump kepada Dewan Keamanan PBB. "Mereka punya kekuatan untuk menghentikan pembunuhan itu."
Sekitar 3 juta warga sipil tinggal di Idlib dan PBB berulang kali memperingatkan akan ada bencana kemanusiaan jika ada eskalasi militer di sana.
Pertemuan DK PBB hari Selasa itu diminta oleh Rusia untuk menjelaskan hasil KTT pekan lalu antara Rusia, Iran dan Turki, kelompok yang dikenal sebagai para penjamin Astana. Ketiga negara itu awalnya mengawasi empat zona de-eskalasi di Suriah yang seharusnya lebih aman bagi warga sipil. Zona tersebut termasuk bagian-bagian dari Idlib, Hama, Ghouta Timur dan Suriah selatan. Hanya Idlib yang tersisa, bagian lainnya secara militer telah dikembalikan ke bawah kendali rezim.
"Rusia, Iran dan Assad sedang menghancurkan Idlib dan meminta kita untuk menyebutnya perdamaian," kata Duta Besar Haley pada pertemuan DK ketiga tentang Idlib dalam seminggu terakhir. "Tapi inilah kenyataannya: Astana telah gagal, gagal menghentikan kekerasan atau mendukung sebuah penyelesaian politik" tambah Haley. [my]