Para pejabat Filipina menyatakan Presiden Rodrigo Duterte telah menandatangani suatu legislasi mengenai pembentukan kawasan otonom Muslim baru, yang bertujuan untuk menyelesaikan pemberontakan Muslim selama hampir setengah abad di bagian selatan negara itu. Duterte khawatir kelompok militan ISIS berusaha menanamkan pengaruhnya di kawasan tersebut.
Juru bicara presiden Harry Roque dan seorang pembantu utama lainnya Kamis malam mengatakan kepada para wartawan tanpa memaparkan rinciannya bahwa Duterte menandatangani legislasi mengenai pembentukan kawasan itu, yang akan disebut sebagai Bangsamoro.
Perjanjian otonomi, yang telah dirundingkan selama dua dekade lebih di bawah kepemimpinan empat presiden Filipina, disetujui sebelumnya pekan ini oleh kedua majelis di Kongres.
Ini adalah upaya penting terbaru yang dilakukan pemerintah Filipina untuk mengakhiri pemberontakan Muslim, yang telah menyebabkan lebih dari 120 ribu orang tewas dan menghambat pembangunan di kawasan termiskin di negara tersebut. [uh]