Militan yang terkait dengan ISIS berencana tetapi gagal menyerang satu kota lain di Filipina selatan tidak lama setelah tentara Filipina menumpas pendudukan mereka di Marawi tahun lalu, kata kelompok pemberontak Muslim terbesar negara itu hari Selasa (20/2).
Al Haj Murad Ebrahim dari Front Pembebasan Islam Moro mengatakan rencana menyerang kota Iligan atau Cotabato gagal setelah pendudukan Marawi berakhir, tetapi ekstrimis itu telah terus merekrut laskar baru untuk pulih kembali dari kekalahan pertempuran mereka.
Murad mengatakan kelompoknya meneruskan informasi intelijen mengenai rencana serangan terhadap dua kota itu, yang merupakan pusat niaga yang ramai, kepada pasukan pemerintah melalui saluran gencatan senjata yang dibuka pada masa pembicaraan perdamaian. Ia mengeluarkan keterangan itu di sebuah forum dengan para wartawan asing dan menekankan bagaimana kelompoknya telah membantu memerangi terorisme.
Baca juga: Pertempuran di Marawi, Filipina Telantarkan Ribuan Orang
Presiden Rodrigo Duterte dan pejabat militer juga telah mengatakan bahwa sisa-sisa kelompok-kelompok radikal yang menduduki dan menghancurkan Marawi selama lima-bulan sedang mencari laskar baru dan merencanakan serangan baru.
Duterte menyebut ancaman itu dalam pidatonya Senin malam (19/2) di mana ia mengecam Kanada karena mengenakan pembatasan penggunaan helikopter tempur yang hendak dibeli Filipina. Ia telah memerintahkan militer agar membatalkan pembelian itu. [gp]